Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PP (Persero) Tbk (PTPP) bersiap gencarkan pengembangan proyek investasi infrastruktur usai keberhasilan perusahaan melepas kepemilikan saham di tol Pandaan-Malang ke PT Astra Tol Nusantara (Astra Infra).
Dalam aksi korporasinya itu, PTPP melepas sebanyak 622.293 lembar saham atau setara 35% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam PT Jasamarga Pandaan Malang Tol ke Astra Infra. Adapun nilai transaksi penjualan saham itu sebesar Rp 928,77 miliar.
Nah, dari perolehan dana tersebut perusahaan berencana menggunakannya untuk tambahan modal kerja dan pengembangan proyek investasi infrastruktur.
"Adapun proyek-proyek investasi infrasturktur yang menjadi fokus PTPP di 2022 antara lain jalan tol dan SPAM," ujar Sekretaris Perusahaan PTPP, Yuyus Juarsa kepada Kontan.co.id, Selasa (4/1).
Dengan fokus tersebut, PTPP memperkirakan anggaran belanja modal atawa capital expenditure (capex) tahun ini akan tumbuh 35% dari prognosa 2021. Sekadar mengingatkan, tahun lalu PTPP menanggarkan capex sebesar Rp 6,2 triliun.
Baca Juga: PTPP Jual Saham Tol Pandaan-Malang Kepada Astra Infra Senilai Rp 928,77 Miliar
Selain dalam negeri, tahun ini PTPP juga akan kembali gencar memburu kontrak dari luar negeri. Yuyus bilang, perseroan tengah membidik proyek di Filipina dan Timor Leste.
"Proyek-proyek yang dibidik antara lain, pembangunan infrastruktur seperti railways dan airport," sebutnya.
Pada 2022, PTPP menargetkan kontrak baru mencapai Rp 31 triliun. Jumlah tersebut naik 26% dari target kontrak baru 2021 yang sebesar Rp 24,6 triliun.
Per awal Desember 2021, PTPP membukukan kontrak baru sebesar Rp 16,5 triliun. Jumlah ini setara 67,1% dari target hingga akhir tahun 2021 yang sebesar Rp 24,6 triliun.
Sementara dari kinerja, hingga September 2021 PTPP membukukan pendapatan Rp 11,21 triliun atau tumbuh 10,77% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 10,12 triliun.
Adapun laba bersih PTPP tumbuh 207,46% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 129,41 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News