Reporter: Ahmad Febrian, Rashif Usman | Editor: Ahmad Febrian
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengendali PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), PT Eralink International, kembali memborong saham emiten miliknya.
Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (20/3). Direktur Eralink, Richard Halim Kusuma membeli 39,43 juta saham ERAA atau sekitar 0,25% dari total saham beredar. Periode pembelian pada 18 Maret dan 19 Maret 2025. Adapun harga pembelian antara Rp 354 sampai Rp 376.
Untuk transaksi ini Eralink merobek kocek sebesar Rp 14,68 miliar. Pasca transaksi, kepemilikan Eralink di ERAA meningkat dari 54,93% menjadi 55,17%.
Sebelumnya pada keterbukaan informasi Selasa (4/3) silam, Eralink Internasional membeli 65,88 juta saham di ERAA di harga transaksi antara Rp 360-Rp 364 per saham.
Jika dirinci, PT Eralink International mulanya membeli 1 juta saham ERAA di harga pelaksanaan Rp 360 per saham. Kemudian, pengendali kembali menambah porsi kepemilikan sahamnya sebanyak 500 ribu saham di harga Rp 362 per saham.
Baca Juga: Bos Agung Sedayu Ditunjuk Jadi Komut Erajaya (ERAA), Ini Susunan Barunya
Analis Panin Sekuritas, Andhika Audrey menilai, ada dua makna dalam aksi beli Eralink terhadap saham ERAA. Pertama, pengendali ingin menenangkan pasar dan memberikan kepercayaan kepada investor ketika market longsor dalam pada Selasa lalu.
"Ini yang diinginkan oleh investor pasar, yakni pemegang saham pengendali yang aktif menahan kejatuhan saham ketika ada satu insiden seperti hari Selasa kemarin," ujar Andhika, dalam keterangannya, Jumat (21/30.
Menurutnya, dalam kejadian bursa turun sampai 7% maka akan terjadi panic selling. Akhirnya investor akan melepas saham yang mereka pegang meski belum untung.
Bila hal tersebut dibiarkan, terjadi loss aversion bias. Dalam bias ini investor sangat takut rugi dan akhirnya milih cut loss. Padahal saham yang dipegangnya punya valuasi relatif murah dan bisa meroket pada waktunya.
"Untuk itu, pemilik emiten juga perlu menjaga psikologis Apalagi bila emiten tersebut punya fundamental baik dan punya prospek positif ke depan," ujarnya.
Baca Juga: Bos Agung Sedayu Ditunjuk Jadi Komut Erajaya (ERAA), Ini Susunan Barunya
Makna kedua, ada kecenderungan Eralink memang mengakumulasi saham ERAA dari pasar. Hal ini tercermin Eralink beberapa kali melakukan pembelian yang cukup besar.
"Hal ini memperlihatkan Eralink sebagai pengendali sangat percaya dengan emitennya sendiri. Mereka yakin langkah akumulasi ini akan mendatangkan keuntungan pada masa depan," ujarnya.
Dalam prospek usaha, Andhika menilai saat ini banyak sentimen positif ERAA. Seperti iPhone16 yang segera dijual di Indonesia, setelah sebelumnya sempat terhambat karena isu Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). ERAA merupakan salah satu salah satu distributor utama produk Apple di Indonesia.
Sentimen berikut, ERAA melalui Erajaya Digital telah menjadi mitra eksklusif dari Honor Indonesia. Mitra ini dalam bidang distribusi produk, pengembangan jaringan penjualan, operasional ritel, serta pelaksanaan aktivitas pemasaran lokal di seluruh Indonesia.
Terakhir adalah sentimen ERAA melalui anak PT Sinar Eka Selaras Tbk (ERAL) akan segera menjual mobil listrik Xpeng di Indonesia. ERAL merupakan Agen Pemegang Merek (APM) dari Xpeng, raksasa otomotif yang merilis produk mobil listrik berkualitas tinggi dengan harga kompetitif. Ada dua tipe yang telah diluncurkan di Indonesia yakni seri X9 dan G6.
Selanjutnya: Percepat Transisi Energi, Airlangga Bentuk Satgas Transisi Energi dan Ekonomi Hijau
Menarik Dibaca: Promo Takjil Gorengan Taro Yoshinoya dengan 3 Varian Unik dan Lezat, Harga Spesial
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News