kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Upaya Barito Renewables Energy (BREN) Optimalkan Bisnis Energi Hijau


Sabtu, 16 Desember 2023 / 15:50 WIB
Upaya Barito Renewables Energy (BREN) Optimalkan Bisnis Energi Hijau
ILUSTRASI. Pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) milik Star Energy Geothermal - PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) di Jawa Barat.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) terus mengembangkan sayap bisnis di energi baru terbarukan (EBT). Salah satunya dengan mengembangkan usaha energi hijau di pembangkit listrik tenaga angin yang biasa disebut bayu.

Melalui anak usahanya PT Barito Wind Energy (Barito Wind), BREN bersama ACEN Renewables International, melalui anak perusahaannya, ACEN Investments HK Limited, mengumumkan penandatanganan perjanjian jual beli dengan UPC Renewables Asia Pacific Holdings pada Jumat (15/12)

BREN meneken perjanjian jual beli ini untuk melakukan akuisisi aset pengembangan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) tahap akhir di Indonesia. Berdasarkan ketentuan perjanjian tersebut, Barito Wind akan memiliki sebanyak 51% dari tiga aset pengembangan tersebut. Sedangkan ACEN HK akan memiliki 49% kepemilikan saham sisanya.

Baca Juga: Cermati 10 Saham Net Sell Terbesar Asing Selama Sepekan

Tiga aset pengembangan pembangkit listrik tenaga angin tersebut memiliki potensi kapasitas gabungan sebesar 320 megawatt (MW). Lokasinya berada di Provinsi Sulawesi Selatan (Sidrap 2), kemudian Sukabumi, Jawa Barat dan di Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Selain itu, Barito Wind dan ACEN juga sedang berdiskusi membentuk kemitraan jangka panjang. Kemitraan ini untuk melakukan kolaborasi dalam proyek energi bayu tambahan di Indonesia. Kemitraan ini adalah di luar dari tiga aset pengembangan pembangkit listrik tenaga angin tahap akhir tersebut.

Hendra Tan, Chief Executive Officer (CEO) Barito Renewables menjelaskan, investasi BREN bersama ACEN di PLTB Sidrap 2, Sukabumi dan Lombok, menjadikan BREN dalam posisi yang tepat untuk memanfaatkan potensi energi angin Indonesia yang sangat besar. Pengembangan PLTB ini juga berkontribusi pada lanskap energi terbarukan Indonesia.

 

"Barito Renewables tetap teguh dalam mendukung upaya Indonesia mencapai net zero emission dan menyediakan energi ramah lingkungan secara lokal dan global," kata Hendra dalam siaran pers, Jumat (15/12).

Baca Juga: Asing Net Buy Rp 3,87 Triliun, Ini 10 Saham Paling Banyak Diborong, Jumat (15/12)

Patrice Clausse, CEO ACEN International, menambahkan sebagai pemain di sektor energi terbarukan, perjanjian dengan Barito Renewables dan UPC Renewables ini bisa membuat keberlanjutan bisnis terjaga. Termasuk memperluas pasar energi angin di Asia Pasifik.

Adapun Grup Barito, melalui anak perusahaannya, Star Energy, juga menjadi mitra ACEN di pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTB) Salak dan Darajat berkapasitas 663 MW di Jawa Barat.

Jumat (15/12), harga saham BREN menguat 200 poin atau 2,78% di level Rp 7.400.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×