Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Wahyu T.Rahmawati
JAKARTA. Diuntungkan proyeksi belanja yang tinggi pada tahun pemilihan umum 2014, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) tidak banyak menganggarkan belanja modal. Perusahaan barang konsumen ini hanya menyiapkan belanja modal sekitar Rp 1 triliun.
"Belanja modal kami kira-kira kurang lebih akan sama seperti tahun ini," ucap Sekretaris Korporasi UNVR Sancoyo Antarikso, Rabu (20/11).
Untuk mendanai belanja modal tahun depan, UNVR akan mengandalkan kas internal. Sancoyo tidak menutup peluang bila UNVR akan mencari pinjaman dari pihak ketiga.
Per kuartal III 2013, kas dan setara kas UNVR mencapai Rp 520,6 miliar. Ekuitas UNVR tercatat Rp 5,51 triliun dengan liabilitas Rp 7,82 triliun.
Sancoyo bilang bahwa UNVR telah menyerap Rp 800 miliar dari total belanja modal Rp 1 triliun hingga akhir September 2013. Sebanyak 90% atau Rp 720 miliar belanja modal terpakai untuk meningkatkan kapasitas pabrik. Sebesar 10% atau Rp 80 miliar untuk distribusi.
Pada kuartal III 2013, laba UNVR bertumbuh 12% menjadi Rp 4,09 triliun ketimbang periode yang sama tahun sebelumnya Rp 3,65 triliun. Pendapatan UNVR meningkat 13% dari Rp 20,34 triliun ke posisi Rp 23 triliun. Sebesar 73% penjualan berasal dari produk home and personal, sisanya 27% dari penjualan food and refreshment.
Tahun depan, ia meyakini, pendapatan UNVR mampu tumbuh lebih baik. Pasalnya, ada pemilu yang akan berdampak positif terhadap sektor konsumer.
Analis MNC Securities, Reza Nugraha menilai, tahun depan laba UNVR bisa tumbuh lebih baik dibanding tahun ini sekitar 13% sampai 15%. Hal ini disebabkan oleh kenaikan upah minimum regional yang mendorong daya beli masyarakat. Reza melihat bahwa UNVR perlahan mengurangi beban iklan di media massa. Ini merupakan salah satu pendongkrak laba UNVR.
Kemarin, harga UNVR turun 1,71% ke Rp 28.700 per saham, dibanding hari sebelumnya. Reza merekomendasikan beli saham UNVR dengan target harga Rp 31.000 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News