Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mengalokasikan belanja modal (capex) untuk periode 2010 hingga 2012 mencapai Rp 2,4 triliun hingga Rp 3,6 triliun. Sekretaris Perusahaan UNVR Sancoyo Antarikso mengatakan, hingga September, perusahaan sudah membelanjakan capex tersebut senilai Rp 830 juta. Dengan demikian, sisa capex untuk 2011 dan 2012 berkisar Rp 1,6 triliun hingga Rp 2,8 triliun.
"Dana sebesar Rp 830 miliar tersebut kami gunakan untuk meningkatkan kapasitas di sejumlah pabrik," ujarnya di Jakarta, Kamis (11/11). Adapun total pabrik yang dimiliki emiten consumer goods itu mencapai delapan pabrik. Sekitar enam pabrik terletak di Cikarang dan dua pabrik lainnya di Rungkut.
Kinerja UNVR memang erat dengan tingkat konsumsi di dalam negeri. Hal itu tercermin dari adanya peningkatan penjualan di periode Januari hingga September 2010 sebesar 8,7% year on year (yoy) dari Rp 13,512 triliun menjadi Rp 14,684 triliun.
Sementara laba kotornya naik hingga 16% menjadi Rp 7,615 triliun. Laba operasional juga tumbuh 8% dari Rp 3,155 triliun menjadi Rp 3,407 triliun. kondisi itu juga turut mendongkrak laba bersih UNVR sebesar 12% dari Rp 2,278 triliun menjadi Rp 2,551 triliun.
Ekspansi lewat akuisisi
Sementara itu, UNVR juga gencar berekspansi. Salah satunya dilakukan dengan mengakuisisi Sara Lee. Proses akuisisi global oleh induk Unilever di Eropa atas divisi personal care Sara Lee saat ini masih dalam proses menunggu otoritas persaingan usaha Eropa. Sancoyo memperikrakan, satu hingga dua minggu ke depan hasilnya baru akan keluar.
"Paling lambat akhir tahun lah," kata Sancoyo. Produk-produk Sara Lee yang diakuisisi dan dipasarkan di Indonesia antara lain She, Purol, dan Bryl Creem. Nilai akuisisi itu sekitar 1,275 miliar euro.
Nantinya, divisi itu akan menjadi sister company dari UNVR alias anak usaha induk UNVR yaitu Unilever Indonesia holding B.V. Namun, kata Sancoyo, tidak menutup kemungkinan nantinya divisi itu akan dikonsolidasikan ke UNVR. "Tapi hingga saat ini belum ada keputusannya," tandas Sancoyo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News