kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.212   -15,00   -0,09%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Untuk jangka panjang, analis ini rekomendasikan koleksi saham ADRO


Kamis, 25 April 2019 / 22:11 WIB
Untuk jangka panjang, analis ini rekomendasikan koleksi saham ADRO


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berbagai upaya dan strategi yang bakal dilakukan PT Adaro Energy Tbk (ADRO) tahun ini ke depan, memberi secercah harapan bagi prospek kinerja emiten itu ke depan. Mengingat, tren atau sentimen penurunan harga batubara global di 2019 masih menghantui kinerja anggota indeks Kompas100 ini.

Analis NH Korindo Sekuritas Firman Hidayat menilai, sekarang merupakan waktu yang tepat untuk mengkoleksi saham ADRO. Apalagi, untuk jangka panjang emiten tersebut diyakini bakal fokus untuk menyeimbangkan portofolio bisnisnya.

Adapun upaya yang disiapkan emiten itu tahun ini, memperkuat kinerja pembangkit listrik dan produksi batubara sebagai kontributor utama kinerja ADRO. Langkah tersebut, diharapkan bisa menjadi strategi positif bagi perusahaan tersebut dalam mempertahankan pertumbuhan yang berkelanjutan.

"Ketika China mengeluarkan kebijakan yang menyebabkan harga batubara turun, kinerja ADRO sedikit terdampak. Namun, untuk kinerja penjualannya saat ini masih sangat tinggi, khususnya batubara termal yang di ekspor ke China," kata Firman dalam risetnya Senin (18/3).

Selain itu, target ADRO untuk pembangkit listrik berkapasitas 5.000 Mega Watt (MW) dalam lima tahun ke depan memiliki dampak positif. Saat ini, total kepemilikan pembangkit listrik ADRO di seluruh Indonesia baru 2.260 MW.

"Kami mengawasi proyek-proyek pembangkit listrik ADRO memiliki sejumlah keunggulan," ungkapnya.

Di antaranya memiliki IRR (internal rate of return) yang solid untuk pembiayaan proyek jangka panjang, dengan bunga yang rendah. Selain itu, proyek-proyek ADRO memiliki pangsa pasar yang dapat mendistribusikan DMO batubara, sehingga dari sisi komersial cukup menarik.

"Dengan begitu, proyek diharapkan bisa mengurangi volatilitas pada aktivitas penjualan ADRO, yang mana sangat bergantung pada pergerakan harga batubara yang masih volatile," jelasnya.

Untuk itu, dalam risetnya Firman merekomendasikan untuk maintain buy saham ADRO dengan target harga akhir tahun Rp 1.675. Alasannya, perusahaan tersebut menargetkan lima tahun ke depan bisa memiliki pembangkit listrik dengan kapasitas 5.000 MW, target cooking coal untuk 2019 sebanyak 8,5 juta ton dan perusahaan itu dinilai punya neraca keuangan yang kuat di antara perusahaan sejenis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×