Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT Benakat Integra Tbk (BIPI) sudah bulat tekad melakukan pembelian kembali atau buyback saham dengan duit sendiri. Emiten sektor pertambangan ini sebelumnya mengatakan, akan menganggarkan dana US$ 32 juta untuk buyback.
Untuk aksi tersebut, BIPI akan menggunakan hasil laba 2013. Dari keuntungan US$ 55,3 juta sepanjang tahun lalu, BIPI mengalokasikan 57,8% untuk buyback.
"Untuk ini, semua pemegang saham mufakat," aku Remanja Dyah Intan Suri, Sekretaris Perusahaan BIPI, usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Jumat (27/6).
Dengan buyback tersebut, jumlah saham beredar BIPI nantinya akan berkurang dari 36,5 miliar menjadi 33,86 miliar. BIPI pun telah menentukan bahwa harga pelaksanaan buyback-nya tak akan melebihi Rp 300. Adapun, eksekusi aksi ini masih memiliki waktu 18 bulan.
BIPI pun tampaknya mengurangi target buyback-nya. Tadinya, emiten sektor pertambangan ini akan melakukan sebanyak-banyaknya 10% saham dari modal disetor dan ditempatkan penuh atau sejumlah 3,65 miliar saham. Namun ternyata, jumlah saham yang akan dibeli kembali adalah 7,3% atau sejumlah 2,64 miliar saham.
Dengan asumsi pemegang saham di atas 5% tak berpartisipasi dalam buyback, porsi kepemilikannya pun tak berubah. PT Indotambang Perkasa tetap akan menguasai 26% dan Inventures Capital Pte. Ltd. mengempit 16,4%. Namun, porsi masyarakat yang akan berkurang dari 57,5% menjadi 50,3%.
Langkah membeli kembali saham ini dianggap dapat menurunkan aset dan ekuitas perseroan. Aset BIPI bisa menipis dari US$ 1,33 miliar menjadi US$ 1,3 miliar. Kemudian, ekuitasnya pun akan menipis dari US$ 475,54 juta ke posisi US$ 443,54 juta.
Adapun, BIPI berpotensi kehilangan pendapatan bunga sebesar US$ 480.000 melalui buyback tersebut. Pasalnya selama periode pencadangan buyback, kas sebesar US$ 32 juta tersebut tidak ditempatkan di investasi manapun. Suku bunga acuannya sebesar US$ 1% per tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News