kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

UNSP berencana jual Domba Mas?


Selasa, 10 Juni 2014 / 19:53 WIB
UNSP berencana jual Domba Mas?


Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) dikabarkan akan kembali menjual asetnya. Kali ini yang menjadi target adalah perusahaan oleokimia, Domba Mas.

Operasional Domba Mas dinilai membutuhkan dana yang besar dan tidak efisien. Sementara, kontribusi penjualan oleokimia UNSP tidak maksimal. Bahkan, pada tiga bulan pertama 2014, produk oleokimia UNSP tidak berkontribusi sama sekali.

Mengutip laporan keuangan UNSP per akhir Maret 2014, tiga perusahaan di bawah naungan Domba Mas belum beroperasi. Mereka adalah PT Domas Sawitinti Perdana (DSP), PT Domas Agrointi Perkasa (DAP), dan di bawah DAP, perseroan menguasai saham PT Sawitmas Agro Perkasa (SAP).

DSP merupakan perusahaan yang bergeak di bidang industri pengolahan minyak inti sawit. Saat ini, perusahaan yang belrokasi di Kuala Tanjung, Sumatera Utara ini dalam persiapan operasi dengan kapasitas 500 ton per hari.

Kemudian, DAP bergerak di bidang industri pengolahan olein dengan kapasitas 1.500 ton per hari. Produk akhir berupa olein, stearin dan PFAD. Sedangkan, SAP merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri oleokimia. Saat ini,SAP sedang menyelesaikan pembangunan pabrik fatty alcohol berkapasitas 300 ton per hari.

Nah, yang sudah mulai beroperasi adalah PT Domas Agrointi Prima. Perusahaan ini bergerak di bidang fatty alcohol. Kapasitasnya mencapai 100 ton per hari.

Namun, ketika dikonfirmasi, Iqbal Zainuddin, Direktur Utama UNSP tidak memberikan jawaban pasti mengenai kabar itu. "Kami punya strategi, kami belum bisa sampaikan sekarang, kami masih bicarakan dengan beberapa pihak," ujarnya, Selasa (10/6).

Sekedar mengingatkan, sebelum diakuisisi UNSP tahun 2010, Domba Mas merupakan salah satu debitur macet PT Bank Mandiri Tbk (BMRI). Perusahaan yang awalnya milik Sutanto Lim ini menanggung kredit macet sebesar US$ 180 juta.

Namun, kemudian, UNSP membeli Domba Mas dari BMRI sebagai kreditur senilai Rp 1,1 triliun. UNSP mengempit saham Domba Mas melalui anak usahanya, PT Nibung Arthamulia (NAM).

Sebelumnya, UNSP telah melego lahan kebun kelapa sawit milik enam anak usaha yang bernaung dalam sub-grup Agri International Resources Pte. Ltd (AIRPL). Enam anak usaha UNSP itu adalah PT Jambi Agrowijaya, PT Eramitra Agrolestari, PT Trimitra Sumberperkasa, PT Multrada Multi Maju, PT Padang Bolak Jaya, dan PT Perjapin Prima.Total luas lahan yang dilepas 30.000 hektare (ha).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×