Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT United Tractors Tbk (UNTR) kian ekspansif tahun ini. Emiten penjual alat berat ini menyiapkan belanja modal alias capital expenditure (capex) hingga US$ 1 miliar untuk tahun ini. Jumlah tersebut naik dari capex yang dianggarkan tahun lalu, yakni US$ 800 juta.
Sekretaris Perusahaan United Tractors Sara K. Loebis merinci, dari capex sebesar US$ 1 miliar tersebut, sebanyak US$ 800 juta sampai US$ 900 juta dialokasikan untuk segmen kontraktor pertambangan guna mengganti alat berat yang telah usang serta rekondisi alat berat.
Sisanya akan terbagi untuk keperluan infrastruktur di tambang emas dan tambang batubara milik UNTR.
Pembiayaan capex sebagian besar akan didanai dari kas internal. Meski demikian, dalam perkembangan ke depan manajemen akan melihat apakah ada capex yang perlu dibiayai melalui pinjaman bank.
Baca Juga: Rekomendasi Saham UNTR dari Analis: Kinerja Ciamik Saham Patut Dilirik!
“Capex di atas belum memasukkan untuk bisnis nikel. Ini karena kami belum closing transaction,” kata Sara kepada Kontan.co.id, Minggu (8/1).
Sebagai pengingat, melalui perusahaan terkendalinya yakni PT Danusa Tambang Nusantara (DTN), United Tractors mengambil alih dua perusahaan di sektor nikel, yakni PT Stargate Pacific Resources yang bergerak di bidang tambang mineral nikel dan PT Stargate Mineral Asia yang bergerak di bidang smelter nikel. Nilai keseluruhan atas transaksi adalah US$ 271,82 juta atau setara dengan Rp 4,27 triliun.
Kenaikan capex ini seiring dengan kenaikan sejumlah target bisnis UNTR, dimana mayoritas target bisnis meningkat dari tahun lalu, seiring dengan masih solidnya harga batubara.
Untuk volume penjualan batubara tahun lalu ditaksir bisa mencapai angka sekitar 9 juta ton. Sementara tahun 2023 volume penjualan batubara diperkirakan bisa meningkat hingga 5%.
UNTR juga memasang target optimistis di segmen kontraktor tambang yang dijalankan oleh PT Pamapersada Nusantara. Produksi batubara pada tahun 2022 diperkirakan sekitar 117 juta ton, dengan volume overburden (OB) removal sekitar 970 juta bank cubic meter (bcm).
Sara mengatakan, untuk tahun 2023, baik produksi batubara maupun volume OB diperkirakan bisa meningkat sekitar 4%-5%.
Sementara penjualan alat berat berat Komatsu diproyeksikan mencapai 5.700 unit, cenderung flat dari tahun lalu.
Sejumlah kinerja bisnis UNTR berhasil melaju di periode 11 bulan pertama 2022. Penjualan alat berat Komatsu UNTR misalnya, mencapai 5.457 unit sepanjang periode 11 bulan pertama 2022.
Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, penjualan di 11 bulan pertama 2022 naik 85%, dimana penjualan kala itu hanya 2.950 unit. Pangsa pasar alias market share Komatsu per akhir November 2022 sebesar 28%.
Baca Juga: United Tractors (UNTR) Optimistis Kinerja Operasi Pamapersada Melejit Tahun Depan
Selain alat berat, sejumlah bisnis milik UNTR juga tumbuh. Misalkan, bisnis kontraktor tambang, dimana sepanjang 11 bulan pertama 2022 volume overburden (OB) removal naik 10,25% menjadi 862,1 juta bank cubic meter (bcm) dari sebelumnya 781,9 juta bcm. Namun, realisasi produksi batubara UNTR menurun tipis 1,83% dari semula 107,3 juta ton menjadi 105,2 juta ton per akhir November 2022.
Volume penjualan batubara lewat anak usahanya, yakni PT Tuah Turangga Agung juga naik. Sepanjang 11 bulan pertama 2022, UNTR telah menjual 9,15 juta ton batubara, naik 7,9% dari penjualan di periode yang sama tahun lalu yakni 8,48 juta ton.
Namun, UNTR mencatat penurunan di segmen tambang emas. Penjualan emas dari tambang Martabe selama 11 bulan pertama 2022 sebesar 263.492 Gold Equivalent Ounces (GEOs). Jumlah ini menurun 14,26% dari penjualan di periode yang sama tahun lalu yakni 307.327 GEOs.
Hanya saja, penjualan emas di bulan November 2022 stabil di angka 24.000 GEOs, sama seperti penjualan di bulan sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News