Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT United Tractors Tbk (UNTR) akan mengalokasikan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar US$ 290 juta untuk tahun depan. Sekretaris Perusahaan UNTR Sara K. Loebis mengatakan, alokasi capex tahun depan seluruhnya berasal dari dana internal kas perusahaan.
Secara rinci, Sara menjabarkan sekitar 50% dari belanja modal akan digunakan untuk segmen kontraktor pertambangan, yakni untuk pergantian alat berat yang sudah usang. Sekitar 40% untuk segmen pertambangan emas, yakni sebesar US$ 120 juta yang akan digunakan untuk pengembangan processing plant dan operation improvement. “Sisanya regular capex untuk pemeliharaan,” terang Sara kepada Kontan.co.id, Jumat (18/12).
Sementara untuk penyerapan capex tahun ini, Sara mengatakan belum ada angka aktualnya. Namun diperkirakan di kisaran US$ 190an juta. Catatan Kontan.co.id, tahun ini entitas Grup PT Astra International Tbk (ASII) tersebut mengalokasikan capex senilai US$ 230 juta–US$ 250 juta.
Baca Juga: Hingga September 2020, Pool Advista (POLA) catat rugi bersih Rp 10,04 miliar
Selain capex, Sara juga mengungkapkan sejumlah proyeksi kinerja UNTR tahun depan, mulai dari segmen tambang emas, segmen bisnis tambang batubara, hingga alat berat. Untuk segmen penjualan emas lewat tambang emas Martabe, UNTR menargetkan volume produksi kembali normal ke kisaran 350.000 ons seiring dengan normalnya aktivitas tambang.
Adapun penjualan emas UNTR dalam periode 10 bulan pertama sebesar 277.600 ons atau masih terkoreksi 19,76% dari realisasi periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 346.000 ons.
Sementara proyeksi lini bisnis kontraktor tambang batubara lewat Pamapersada Nusantara tahun 2021 akan cenderung datar (flat). Dia menjabarkan, proyeksi lini bisnis kontraktor batubara akan tumbuh -5% sampai 0% tahun depan. Saat ini, UNTR bersama pemilik tambang masih mengevaluasi proyeksi permintaan batubara di tahun 2021.
Baca Juga: United Tractors (UNTR) targetkan penjualan alat berat capai 1.700 unit di tahun depan
Seandainya tidak ada peningkatan permintaan batubara di tahun depan, maka proyeksi produksi batubara tahun depan diperkirakan turun sekitar 5%. “Estimasi flat adalah estimasi optimis,” sambung Sara.