Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) tampak mengalami perlambatan laba di semester pertama. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya beban perseroan. Untuk membantu raihan keuntungan di semester kedua ini, UNVR pun mengkaji kenaikan harga jual.
"Lihat tergantung dollar seperti apa," ucap Sancoyo Antarikso, Direktur Hubungan Eksternal dan Sekretaris Perusahaan UNVR, KamisĀ (4/9).
Selain itu, rencana pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pun turut menjadi pertimbangan UNVR. Namun, Sancoyo menegaskan bahwa ini tergantung pada berapa nilai peningkatan harga BBM tersebut. Jika harga BBM hanya naik Rp 500 per liter, maka ia merasa masih bisa menahan harga jual.
Adapun, UNVR telah mengerek harga jual sekitar 5%. Kenaikan tersebut dilakukan pada Maret lalu.
Pada semester pertama, UNVR membukukan laba Rp 2,84 triliun, hanya tumbuh tipis 0,7% dari Rp 2,82 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya. Padahal penjualannya mampu naik 13,93% dari Rp 15,42 trilun ke posisi Rp 17,58 triliun. Namun, harga pokok penjualannya meningkat 19,97% dari Rp 7,46 triliun menjadi Rp 8,95 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News