Reporter: Willem Kurniawan | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) menganggarkan belanja modal alias capital expenditure (capex) sebesar Rp 1,5 triliun pada tahun ini. Belanja modal itu untuk melancarkan ekspansi bisnis pada tahun ini.
Governance and Corporate Affairs Director Unilever Indonesia Sancoyo Antarikso mengatakan, tahun ini, Unilever akan berinvestasi untuk mendukung ekspansi pada pabrik yang sudah ada dan penambahan ice cream cabinet di pasaran.
Ekspansi pabrik antara lain peningkatan teknologi, riset produk dan penanganan limbah. Unilever juga akan meluncurkan produk baru serta relaunch produk. Yang jelas, kata Sancoyo, ekspansi Unilever tahun ini lebih berfokus untuk memahami kebutuhan konsumen dan menyiasati portofolio.
“Yang secara terus menerus kami lakukan ialah melihat portofolio kami, apakah ada gap yang perlu diisi. Unilever baru saja meluncurkan varian baru dari dove yang berbasis natural, karena ada kebutuhan dan kecenderungan konsumen terhadap produk-produk yang proposisi nya bersifat natural," kata Sancoyo, Rabu (23/5).
Kebutuhan dan kecenderungan konsumer yang selalu berubah-ubah, membuat Unilever selalu menerapkan inovation plan, dengan launch serta relaunch produk. Sehingga, bagaimana caranya untuk membuat produk-produk selalu relevan dan konsumen akan selalu memakainya," imbuh Sancoyo.
Lanjutnya, belum ada rencana untuk membangun pabrik baru pada tahun ini, karena pabrik yang sudah ada mampu untuk memenuhi kebutuhan seluruh Indonesia.
Sancoyo tidak merinci target kinerja tahun ini. "Yang bisa saya sampaikan, kami akan terus tumbuh secara berkelanjutan," katanya.
Pada kuartal I-2018, UNVR mencatatkan pendapatan Rp 10,75 triliun, turun 0,91% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 10,84 triliun. Laba bersih susut 6,21% year on year menjadi Rp 1,84 triliun dari tahun lalu sebesar Rp 1,96 triliun.
Sebagai gambaran, tahun lalu, UNVR membukukan penjualan sebesar Rp 41,20 triliun, meningkat 2,9% dibandingkan tahun 2016. Sedangkan, laba bersih naik 9,61% menjadi Rp 7 triliun. Penjualan tersebut berasal dari dua segmen usaha, yaitu segmen home and personal care serta segmen foods and refreshment.
Manajemen UNVR menyatakan, secara global, Unilever berencana keluar dari bisnis baking, cooking and spreads. Namun, Sancoyo belum bisa merinci terkait rencana tersebut untuk bisnis Unilever di Indonesia. "Masih dibicarakan keputusan itu," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News