kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.950   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

UMA melonjak lebih dari 100% di 2016


Jumat, 13 Januari 2017 / 07:31 WIB
UMA melonjak lebih dari 100% di 2016


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Jumlah saham yang bergerak di luar kebiasaan atau unusual market activity (UMA) sepanjang 2016 lalu meningkat drastis. Jumlah UMA sepanjang tahun lalu mencapai 128, naik lebih dari 100% dari tahun sebelumnya yang hanya 50 UMA.

"Ini karena adanya kenaikan rata-rata transaksi harian di bursa," ujar Hamdi Hassyarbaini, Direktur Bursa Efek Indonesia (BEI) di sela kegiatan Edukasi Wartawan Pasar Modal Mekanisme Pengawasan Transaksi Saham, Rabu (12/1).

Jadi, kenaikan itu wajar karena sejalan dengan meningkatnya aktivitas transaksi. Catatan saja, rata-rata transaksi harian sepanjang tahun lalu mencapai Rp 7,49 triliun. Angka ini meningkat sekitar 42% dibanding periode yang sama tahun 2015.

Lagipula, lanjut Hamdi, UMA bukan berarti menunjukkan adanya pelanggaran. UMA hanya merupakan peringatan pertama bagi investor untuk mulai mempertimbangkan kembali keputusan investasinya di saham tertentu.

UMA memang bisa berujung pada suspensi. Tapi jika setelah UMA pergerakan harga sahamnya kembali normal, maka status UMA otomatis hilang, bahkan sebelum adanya suspensi. Jadi, adanya UMA murni hanya untuk membuat investor, khususnya yang masih awam, untuk tetap waspada.

Sebab, ada banyak praktik manipulasi di pasar modal. Manipulasi yang paling sering terjadi di antaranya transaksi semu, front running, unusual volume/value transaction dan pembentukan harga penutupan (marking the close).

Keempat manipulasi tersebut tujuannya sama, yakni membuat saham bergerak untuk membentuk harga tertentu yang sebelumnya sudah ditentukan oleh oknum. "Tapi, harga yang terbentuk itu hanya manipulasi, tidak murni karena fundamental emitennya," imbuh Hamdi.

Saat ini, BEI menggunakan aplikasi SMARTS yang langsung terintegrasi ke JATS untuk pengawasan transaksi. Semua pergerakan terekam melalui dua sistem tersebut. UMA muncul jika sebuah pergerakan saham menyentuh parameter yang ada pada SMARTS.

"Hampir semua bursa di dunia menggunakan SMARTS," pungkas Hamdi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×