Reporter: Dimas Andi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen susu UHT, PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ) masih optimistis mampu meningkatkan kinerja bisnisnya di masa mendatang.
Sebagai informasi, per kuartal III-2022, ULTJ mencetak kenaikan penjualan sebesar 18,58% secara tahunan alias year on year (YoY) menjadi Rp 5,68 triliun. Penjualan ULTJ kala itu didominasi oleh segmen minuman sebesar Rp 5,93 triliun kemudian segmen makanan sebesar Rp 73,08 miliar. ULTJ juga mencatatkan pengurangan atau eliminasi sebesar Rp 326,45 miliar per kuartal III-2022.
Sayangnya, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk ULTJ turun 8,31% YoY menjadi Rp 834,68 miliar hingga akhir kuartal III-2022.
Pahala Sihotang, Corporate Secretary Ultrajaya Milk Industry & Trading Company menyampaikan, kinerja ULTJ sebenarnya tak luput dari dampak ketidakpastian ekonomi seiring konflik geopolitik Rusia-Ukraina. Konflik ini mengakibatkan harga komoditas, termasuk bahan baku produksi susu naik cukup signifikan.
Baca Juga: Pendapatan Total Bangun Persada (TOTL) Terkerek 28,31% hingga Kuartal III
“Beberapa kenaikan harga bahan baku yang memberi dampak negatif terhadap margin ULTJ adalah packaging, skim milk, dan bahan baku lainnya,” kata dia, Senin (31/10).
Ia bahkan mengaku, tak hanya bahan baku impor saja yang mengalami kenaikan harga, melainkan juga bahan baku yang berasal dari dalam negeri. Kendati tidak disebut secara rinci, ULTJ sudah melakukan penyesuaian harga jual produk-produknya sejak April lalu imbas dari tingginya harga bahan baku.
“Namun, kenaikan harga yang kami terapkan belum bisa mengimbangi kenaikan harga bahan baku dan overhead lainnya,” imbuhnya.
Terlepas dari itu, Manajemen ULTJ tetap mengapresiasi capaian kinerja terkini perusahaan sampai kuartal III-2022. Diharapkan sampai akhir tahun nanti penjualan ULTJ dapat terus mengalami peningkatan. Oleh karena itu, ULTJ berupaya meningkatkan efisiensi kapasitas produksi susu UHT dan produk lainnya serta mendorong kelancaran suplai produk kepada pelanggan.
Pihak ULTJ juga menyebut bahwa sampai saat ini kapasitas pabriknya masih bisa mencukupi permintaan produk yang datang. Walau begitu, ULTJ tetap merencanakan peningkatan kapasitas produksi melalui penambahan mesin-mesin.
Saat ini, ULTJ sedang memproses peningkatan kapasitas gudang produk melalui pembangunan gudang baru yang berlokasi di Kawasan Industri MM2100, Cikarang, Jawa Barat. Gudang baru ini diharapkan dapat beroperasi pada kuartal I-2023 mendatang.
“Keberadaan fasilitas gudang baru ini diharapkan akan mengurangi biaya sewa gedung dan meningkatkan kapasitas penyimpanan produk,” ungkap Pahala.
Tak hanya itu, ULTJ juga tengah melaksanakan pembangunan pabrik baru yang sama-sama berlokasi di MM211. Pabrik ini ditargetkan dapat beroperasi pada kuartal I-2024 mendatang.
Baca Juga: Kalbe Farma (KLBF) Optimis Raih Pertumbuhan Penjualan 11%-15% Sampai Akhir 2022
Sayangnya, Pahala tidak menyebut besaran investasi untuk pembangunan gudang dan pabrik baru tersebut.
Di luar itu, Pahala bilang bahwa ke depannya ULTJ masih akan tetap fokus terhadap produk-produk yang ada saat ini. Sejauh ini, ULTJ menjual berbagai merek susu UHT ke berbagai segmen konsumen, seperti Ultra Milk untuk dewasa dan anak, lalu ada Ultra Milk Low Fat untuk konsumen yang peduli kesehatan, merek Ultra Mimi untuk anak-anak, dan susu kental manis merek Cap Sapi. Dalam catatan Kontan, ULTJ menguasai 35% pangsa pasar untuk segmen susu cair UHT di Indonesia.
Selain itu, ULTJ juga memproduksi minuman teh kemasan karton melalui merek The Kotak Jasmine Reguler dan Less Sugar.
Penjualan produk ULTJ didukung oleh keberadaan 65.000 titik penjualan di Pulau Jawa, 63 distributor di luar Pulau Jawa, serta 14 distributor di luar negeri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News