Reporter: Benedicta Prima | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Terdampak pandemi Covid-19, PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) hingga saat ini telah menutup 115 gerai. Penutupan gerai ini karena pusat perbelanjaan seperti mall atau plaza wajib tutup sejalan dengan berlakunya PSBB di berbagai kota di Indonesia.
Manajemen pemegang merek KFC tersebut menjelaskan, kontribusi pendapatan dari kegiatan operasional yang terhenti atau mengalami pembatasan operasional tersebut terhadap total pendapatan konsolidasi tahun 2019 mencapai 25%-50%. Dus hal ini akan mempengaruhi kinerja di kuartal pertama ini.
"Perkiraan penurunan total pendapatan untuk periode yang berakhir per Maret 2020 atau April 2020 dibandingkan periode yang berakhir Maret 2019 atau April 2019 mencapai 25%-50%," tulis manajemen Fast Food dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Selasa (19/5).
Baca Juga: Pebisnis Restoran Gagal Meraup Kenaikan Omzet dari Momen Ramadan
Laba bersih FAST juga diperkirakan turun sekitar 25%-50%. Asal tahu saja, operasional FAST diperkirakan bakal terganggu karena Covid-19 selama tiga bulan.
Demi meminimalkan tekanan yang dialami, FAST untuk sementara waktu tetap melayani pembelian take-away, home delivery, drive-thru dan pesan online. FAST juga berharap agas semua jenis pelayanan dapat dibuka termasuk dine-in walaupun ada pembatasan kapasitas pelanggan di dalam gerai.
"Fast Food menjalankan beberapa langkah untuk meningkatkan pendapatan semaksimal mungkin dengan cara menyediakan menu dengan harga terjangkau dan memperluas jenis pelayanan yang dapat diberikan kepada pelanggan," imbuh Fast Food.
Baca Juga: Terdampak corona, Fast Food (FAST) tahan ekspansi tahun ini
Adapun per Januari 2020, jumlah karyawan FAST tercatat sebanyak 17.216 tanpa ada pemutusan hubungan kerja. Namun pada periode tersebut hingga saat ini terdapat sebanyak 4.988 karyawan dirumahkan dan sebanyak 4.847 karyawan terdampak kondisi lain seperti pemotongan gaji.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News