Reporter: Surtan PH Siahaan | Editor: Yuwono Triatmodjo
JAKARTA. Tidak mau beban utangnya menjadi sumber masalah, PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA) berkomitmen menurunkan tingkat utangnya. Salah satu caranya adalah dengan melakukan percepatan sebagian utang perusahaan perkebunan tersebut.
Contohnya, hingga akhir tahun 2013, manajemen TBLA memproyeksikan mengurangi utang sebanyak US$ 6,99 juta. Dengan demikian, utang TBLA bakal berkurang menjadi US$ 31,44 juta.
Hal ini terungkap dalam keterbukaan informasi yang disampaikan manajemen TBLA kepada otoritas bursa, Rabu (14/8). Per Januari 2013, total utang TBLA dalam valuta asing mencapai US$ 38,42 juta. Utang itu diperoleh dari tiga bank dalam negeri. Perincian: dari Bank Internasional Indonesia senilai US$ 37,38 juta, CIMB I US$ 511.830 dan CIMB II US$ 537.076.
Pembayaran utang pada tahun ini akan manajemen TBLA laksanakan dalam empat tahap. Tahap satu sampai tiga dilaksanakan bulan Maret, Juni dan September dengan pembayaran masing-maisng sebesar US$ 1.77 juta. Sedangkan pada Desember, TBLA akan membayar US$ 1,89 juta.TBLA memproyeksikan total utangnya akan lunas di 2017.
Pada tahun 2014 dan 2015, TBLA akan kembali mencicil senilai US$ 7,61 juta dan US$ 7,62 juta. Sedangkan pada tahun 2016 dan 2017 TBLA memproyeksikan pembayaran senilai US$ 8,50 juta dan US$ 7,50 juta. Berdasarkan laporan keuangan per Juni 2013, di semester pertama 2013, TBLA membukukan penurunan pendapatan sebesar 13,14% year on year (yoy) menjadi Rp 1,68 triliun. Sementara, laba bersih perusahaan anjlok 33,88% yoy dari Rp 183 miliar menjadi Rp 121 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News