Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas menguat di hari ketiga berturut-turut pada pagi ini. Kamis (1/6) pukul 7.02 WIB, harga emas spot menguat 0,18% ke US$ 1.966,20 per ons troi.
Harga emas spot menguat total 1,18% dalam tiga hari perdagangan. Harga emas spot mencatat pelemahan 1,37% sepanjang Mei 2023.
Sedangkan harga emas kontrak Agustus 2023 di Commodity Exchange naik 0,08% ke US$ 1.983,70 per ons troi. Harga emas berjangka yang menguat 1,09% dalam empat hari perdagangan ini melemah 1,79% sepanjang bulan Mei.
Harga emas mencatat penurunan bulanan pertama mereka dalam tiga bulan terakhir. Penguatan dolar Amerika Serikat (AS) di tengah ekspektasi Federal Reserve akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi lebih lama dari perkiraan sebelumnya menyebabkan harga emas turun.
Baca Juga: Harga Emas Antam dan UBS Hari Ini (1/6) di Pegadaian Kompak Naik
"Dolar AS yang kuat kemungkinan akan tetap menjadi angin sakal untuk harga emas. Dengan krisis perbankan yang mereda dan bencana plafon utang hampir terselesaikan, fokus kembali ke perang inflasi," kata Ilya Spivak, kepala makro global di Tastylive kepada Reuters.
Saham global jatuh menjelang pemungutan suara di Washington mengenai plafon utang AS. Sementara dolar AS mencapai level tertinggi lebih dari dua bulan setelah data menunjukkan pemulihan China terhenti.
"Emas mungkin akan tetap pada level saat ini selama beberapa hari ke depan karena permintaan safe haven terkait ketidakpastian tentang plafon utang terus berlanjut," kata Edward Gardner, ekonom komoditas di Capital Economics.
Baca Juga: Kenaikan Harga Emas Tertahan, Simak Prediksinya hingga Akhir Tahun 2023
Gardner menambahkan bahwa emas menghadapi tantangan dari dolar yang lebih kuat dan ekspektasi suku bunga Fed akan terus meningkat dalam waktu dekat.
Produk futures Fed Fund memperkirakan peluang 66,3% dari kenaikan suku bunga 25 bps dalam pertemuan bank sentral 13-14 Juni, dengan penurunan suku bunga untuk paruh kedua tahun ini. Kenaikan suku bunga tetap menjadi angin sakal untuk emas karena hal itu berarti biaya peluang yang lebih tinggi untuk memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News