Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada penutupan perdagangan Senin (27/1), PT Bumi Resources Tbk (BUMI) anjlok 8,93% ke harga Rp 51. Sejak awal tahun ini, saham BUMI sudah terkoreksi hingga 22,73%. BUMI menjadi saham yang mengalami penurunan terdalam pada hari ini.
Analis Panin Sekuritas William Hartanto menilai, penurunan saham BUMI merupakan dampak melemahnya harga batubara. Dengan penurunan harga batubara, investor mungkin melakukan perpindahan portofolio.
Baca Juga: Bumi Resources (BUMI) berencana masuk ke bisnis gasifikasi batubara
“Mereka melakukan perpindahan portofolio karena melihat saham emiten batubara tidak prospek,” katanya, Senin (27/1).
Ia merekomendasikan investor untuk sell saham BUMI lantaran kemungkinan akan masuk ke saham Rp 50.
Direktur PT Bumi Resources Tbk Dileep Srivastava berharap harga batubara segera membaik. Guna meningkatkan kinerja pada tahun ini, BUMI mengerek target produksi batubara. Ia bilang, perusahaan menargetkan peningkatan produksi batubara sebesar 5% pada tahun ini.
Sepanjang 2019, BUMI berhasil mengeduk emas hitam sekitar 87 juta metrik ton-88 juta metrik ton atau naik 10% dibanding realisasi 2018 sekitar 80 juta metrik ton.
Artinya, tahun ini, BUMI menargetkan bisa memproduksi batubara sekitar 91,35 juta metrik ton-92,4 juta metrik ton.
Adapun target produksi 2020 masih akan didominasi produksi batubara kalori tinggi dari PT Arutmin Indonesia.
Baca Juga: Produksi batubara Bumi Resources (BUMI) naik 8,34% menjadi 87 juta ton di 2019
Sembari meningkatkan produksi batubara, BUMI juga memulai uji coba produksi bijih emas Citra Palu pada kuartal pertama 2020. Sebagai informasi, BUMI merupakan pemilik dari 36% perusahaan tambang mineral PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News