Reporter: Agus Triyono | Editor: Avanty Nurdiana
JAKARTA. Rupiah kembali tertekan terhadap dollar AS. Di pasar spot, Selasa (14/5), USD/IDR menguat 0,16% ke 9.757. Tapi di kurs tengah Bank Indonesia (BI), pairing USD/IDR justru melemah 0,05% menjadi 9.735.
Albertus Christian, Analis Monex Investindo Futures mengatakan, sentimen dari global lebih menguntungkan posisi dollar AS ketimbang rupiah. Seperti rilis data ekonomi Jerman dan Eropa yang kurang memuaskan.
Misal, indeks sentimen ekonomi Jerman di bulan Mei 2013 yang hanya mencapai 36,4 atau lebih kecil dari ekspektasi analis. Data-data itu membuat posisi dollar AS menguat terhadap rupiah.
Untungnya, Renny Eka Putri, analis pasar uang Bank Mandiri menambahkan, BI tetap mempertahankan tingkat suku bunga acuan di 5,75%, sehingga bisa mengangkat posisi rupiah.
Renny memperkirakan, pergerakan USD/IDR akan cenderung mendatar. Pasar masih menanti menteri keuangan baru pengganti Agus Martowardojo, yang belum jelas. Albertus memprediksi, rupiah akan melemah karena sentimen global kurang mendukung.
Renny memperkirakan, USD/IDR, hari ini, di 9.725-9.745. Prediksi, Albertus, USD/IDR di kisaran 9.725-9.775.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News