Reporter: Cindy Silviana Sukma | Editor: Wahyu T.Rahmawati
JAKARTA. Nilai tukar dollar Australia rebound setelah terkoreksi akibat terus tertekan terhadap beberapa mata uang lainnya. Pergerakan pasangan EUR/AUD hingga, Senin (8/7) pukul 17.25 WIB melemah 0,03% menjadi 1,4146 dibandingkan sehari sebelumnya. AUD/USD menguat 0,24% menjadi 0,9089 dan AUD/JPY menguat 0,22% menjadi 91,9470.
Dalam tiga pekan terakhir, nilai tukar aussie cenderung melemah terhadap beberapa mata uang karena menunggu data tenaga kerja Australia pada Kamis (11/7). Zulfirman Basir, analis Monex Investindo Futures bilang, pasangan AUD/USD sempat melemah karena penguatan dollar Amerika Serikat (AS) setelah rilis data ekonomi di akhir pekan lalu menunjukkan pemulihan AS.
Zulfirman menambahkan, Reserve Bank of Australia (RBA) masih berpeluang memangkas tingkat suku bunga acuan bank. "Pejabat bank sentral masih menilai nilai tukar aussie belum cukup rendah, sehingga memungkinkan untuk melemahkan AUD," ucapnya.
Zulfirman memperkirakan, AUD/USD berpotensi untuk melemah. Pasar menanti hasil rapat dari Bank Sentral AS, Kamis pekan ini. "Jika The Fed memutuskan pemotongan stimulus, aussie akan semakin tertekan," tambahnya.
Wahyu Tribowo Laksono, analis Megagrowth Futures mengatakan, pasangan EUR/AUD melemah karena adanya faktor pembalikan investasi. Saat zona Eropa dan AS dilanda krisis ekonomi, beberapa mata uang dunia, seperti euro turun. Dollar Australia justru naik karena tertopang penguatan ekonomi negara emerging market. Lagi pula, menurut dia, belum ada data-data ekonomi Eropa yang menopang penguatan euro lebih lanjut saat ini.
Sugiarto Kanos, Wakil Pialang Askap Futures mengatakan, mata uang Australia dan Jepang sama-sama sedang melemah. "Namun dollar Australia sedang rebound," tambahnya. Di sisi lain, pelemahan yen masih signifikan dari efek kebijakan Abenomic yang sangat frontal untuk melemahkan yen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News