kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.859   -119,00   -0,76%
  • IDX 7.480   -12,39   -0,17%
  • KOMPAS100 1.157   -2,04   -0,18%
  • LQ45 916   -3,97   -0,43%
  • ISSI 227   0,79   0,35%
  • IDX30 471   -3,31   -0,70%
  • IDXHIDIV20 569   -3,84   -0,67%
  • IDX80 132   -0,21   -0,16%
  • IDXV30 141   0,37   0,27%
  • IDXQ30 157   -0,79   -0,50%

Tunggu BI rate, rupiah tertekan


Senin, 18 Mei 2015 / 19:29 WIB
Tunggu BI rate, rupiah tertekan
ILUSTRASI. PT Sariguna Primatirta Tbk (Tanobel Group) emiten produsen AirMinum Dalam Kemasan (AMDK).


Reporter: Namira Daufina | Editor: Harris Hadinata

JAKARTA. Pelaku pasar menanti rilis hasil rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia terkait keputusan suku bunga acuan. Kekhawatiran terjadinya pemangkasan suku bunga menekan rupiah.

Di pasar spot, Senin (18/5), rupiah melemah di hadapan dollar Amerika Serikat (AS) sebesar 0,42% ke level Rp 13.139 dibanding penutupan hari sebelumnya. Begitu pun di kurs tengah Bank Indonesia, rupiah merosot 0,19% terhadap dollar AS di level Rp 13.116.

Trian Fathria, Research and Analyst Divisi Treasury Bank BNI memaparkan bahwa pelaku pasar mengambil aksi wait and see sembari menanti hasil rapat BI Selasa (19/5). Ini seiring dengan dugaan bahwa BI akan kembali memangkas suku bunga acuan. “Setelah adanya desakan dari pemerintah, bisa saja BI benar mangkas suku bunga,” papar Trian. Efeknya, pelaku pasar memilih untuk mengalihkan dana ke dollar AS.

Memang pemangkasan suku bunga diperlukan untuk menggenjot pertumbuhan perekonomian Indonesia yang melambat. "Tapi dengan rendahnya suku bunga acuan Indonesia, investor jelas akan beralih kepada negara dengan suku bunga yang lebih tinggi,” tambah Trian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×