kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

TRIO akan konversi utang menjadi saham


Kamis, 06 Oktober 2016 / 07:27 WIB
TRIO akan konversi utang menjadi saham


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Trikomsel Oke Tbk (TRIO) bisa sedikit bernapas lega. Urusan penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) terkait utang obligasi S$ 215 juta akhirnya berujung damai. Nantinya, utang TRIO akan dikonversi jadi saham.

"Para kreditur separatis dan konkuren sepakat mengkonversi sejumlah tagihan yang signifikan menjadi saham perusahaan," tulis TRIO dalam keterbukaan informasi di Singapore Exchange, Rabu (5/10).

Seluruh obligasi dalam bentuk dollar Singapura ini akan ditukar dengan 25% saham TRIO di harga Rp 295 per saham. Dengan catatan, apapun kejadian yang terjadi di kemudian hari, para pemegang obligasi dollar Singapura akan tetap memiliki 25% saham TRIO (fully-diluted equity).

Guna melindungi kepentingan para pemegang obligasi, TRIO juga akan memberikan kewenangan pada pemegang obligasi untuk menunjuk satu orang yang akan ditempatkan dalam jajaran direksi. Syaratnya, saham yang dimiliki pemegang obligasi sama dengan atau melebihi 20% saham TRIO.

Pemegang obligasi menyepakati perdamaian PKPU karena TRIO masih menunjukan komitmen untuk keberlangsungan usahanya. Antonius Heri Wibowo, Sekretaris Perusahaan TRIO, menjelaskan, pihaknya mengupayakan efisiensi dan meningkatkan kinerja. TRIO akan tetap bergerak pada core bisnis selama ini.

"Tapi kami akan fokus pada retail handphone dan mereformasi cara pemasaran serta memperhatikan online commerce, bisa dengan meningkatkan kerjasama yang sudah ada," kata Anton kepada KONTAN.

Asal tahu saja, PKPU TRIO berakhir damai menjelang akhir September lalu. Dalam rapat kreditur Kamis (22/9), salah satu pengurus PKPU TRIO Andi Simangunsong mengatakan, untuk kreditur separatis yang hadir, yang berjumlah enam kreditur, seluruhnya menyetujui proposal perdamaian.

Keenam kreditur ini punya tagihan setidaknya Rp 3,35 triliun. Keenam kreditur separatis ini antara lain, BNI, BCA, dan Standard Chatered Bank. Sementara untuk kreditur konkuren, Andi bilang, kreditur yang hadir sebanyak 24 kreditur dengan jumlah tagihan Rp 1,51 triliun.

"Kreditur konkuren yang setuju sebanyak 21 kreditur yang mewakili tagihan Rp 1,15 triliun," ungkap Andi dalam rapat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×