kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Trimegah Asset Management meluncurkan reksadana baru


Selasa, 09 Februari 2021 / 13:16 WIB
Trimegah Asset Management meluncurkan reksadana baru
ILUSTRASI. Direktur Utama Trimegah Asset Management Antony Dirga


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - ​JAKARTA. Di tengah pandemi, Trimegah Asset Management meluncurkan produk reksadana berbasis saham yakni Trimegah FTSE Indonesia Low Volatility Factor Index. Nah, reksadana ini sebagai alternatif atau pilihan investasi yang dapat memberikan potensi pertumbuhan dalam jangka panjang.

Direktur Utama Trimegah AM Antony Dirga mengatakan, Trimegah FTSE Indonesia Low Volatility Factor Index akan menempatkan portofolio sebanyak 80%-100% pada efek bersifat ekuitas.

Reksadana anyar milik Trimegah AM ini dapat menjadi pilihan bagi investor ritel maupun institusi. Nah, isi portofolio dari reksadana ini terdiri dari 31 saham dengan kapitalisasi pasar yang besar, serta memiliki volatilitas yang rendah. Dengan kata lain, portofolio yang terbentuk memiliki likuiditas yang baik dan risiko terjaga.

Beberapa portofolio saham reksadana ini antara lain ada Bank Central Asia (BBCA), Bank Rakyat Indonesia (BBRI), dan Telkom Indonesia (TLKM). Dari produk ini, Trimegah AM menargetkan dapat menghimpun kelolaan dana sebesar Rp 300 miliar sampai Rp 500 miliar di akhir tahun nanti. “Reksadana ini dapat dimiliki dengan minimum investasi sebesar Rp 100.000,” kata Antony, Senin (8/2).

Baca Juga: Kondisi pasar keuangan membaik, dana kelolaan reksadana pada diproyeksikan naik

Dengan peluncuran reksadana ini, Trimegah AM telah memiliki range produk reksadana yang semakin lengkap. Antony mengatakan, piahknya tetap berkomitmen untuk melakukan inovasi-inovasi produk untuk memenuhi kebutuhan nasabah dalam mencapai tujuan-tujuan finansialnya.

Saat ini dapat menjadi momen yang tepat untuk berinvestasi. Menurut dia, pemulihan ekonomi Indonesia yang akan terjadi di tahun 2021 dan memiliki momentum positif untuk beberapa tahun ke depan akan terefleksikan juga ke pasar saham Indonesia. “Potensi pertumbuhan ekonomi maupun pasar saham ini didukung oleh berbagai faktor internal dan eksternal,” tambah Antony.

Baca Juga: Infovesta: AUM industri reksadana on track capai Rp 600 triliun di akhir tahun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×