kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Tridomain (TDPM) minta waktu paling lama 3 tahun lunasi kewajiban MTN II


Selasa, 11 Mei 2021 / 20:33 WIB
Tridomain (TDPM) minta waktu paling lama 3 tahun lunasi kewajiban MTN II
ILUSTRASI. Pabrik kimia, petrokimia,?PT Tridomain Performance Materials Tbk TDPM


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Tridomain Performance Materials Tbk (TDPM) meminta waktu kepada pemegang MTN II Tridomain Performance Materials Tahun 2018 (MTN II) paling lama tiga tahun untuk menyelesaikan masalah gagal bayar MTN yang seharusnya jatuh tempo di 27 April 2021. 

Financial Advisor Eksternal TDPM Hendri Kurniadi dalam paparan publik, Selasa (11/5) secara virtual, memohon maaf kepada pemegang MTN II karena TDPM harus melakukan installment atawa menyicil pembayaran pokok maupun bunga MTN II yang sudah lewat jatuh tempo. 

Langkah pertama yang akan TDPM tempuh untuk menyelesaikan persoalan pembayaran ini adalah melakukan restrukturisasi. Terkait restrukturisasi tersebut, Hendri mengatakan dalam dua hingga tiga minggu ke depan, TDPM akan memberikan proposal penyelesaian pembayaran MTN II kepada pemegang MTN dan stakeholders. 

Estimasi Hendri TDPM membutuhkan waktu paling lama tiga tahun untuk melunasi kewajiban dari MTN II. "Kami berharap penundaan pembayaran tidak lebih dari tiga tahun," kata Hendri. 

Baca Juga: Ini penjelasan Tridomain Performance Materials (TDPM) soal gagal bayar MTN II

Sementara itu, Hendri mengatakan operasional perusahaan masih berjalan, walaupun saat ini perusahaan mengalami keterbatasan dalam mendapatkan pinjaman dari bank. Dalam mengatasi keterbatasan sumber dana, Hendri mengatakan sudah berkoordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk merencanakan rights issue di tahun depan. "Rights issue bisa mengandalkan dana dari pemegang saham saat ini pemilik yang ada sesuai dengan porsinya," kata Hendri.

Alternatif lain, TDPM juga berencana melakukan private placement. TDPM juga membuka kepada beberapa pihak yang bersedia melakukan debt to equity swap dengan nilai tertentu konversi menjadi saham juga dimungkinkan. 

Hendri kembali menjelaskan, penyebab TDPM gagal bayar karena, pertama mengalami penurunan omzet di tengah pandemi. Kedua, pengunduran pembayaran. Ketiga, kesulitan menyesuaikan produksi dengan protokol kesehatan. Keempat, sulit mendapatkan dana ketika masa pandemi. 

Hendri juga mengatakan TDPM kesulitan untuk melanjutkan penerbitan sukuk di tahun ini. Padahal penerbitan sukuk tersebut dimaksudkan untuk refinancing MTN II. "Kondisi keterbatasan untuk melakukan rapat kordinasi hingga saat-saat terakhir efektif terlambat, meski book building sudah capai Rp 900 miliar," kata Hendri.  

Baca Juga: MTN TDPM Gagal Bayar, Dana Nasabah di Reksadana Terproteksi Mandiri Mestinya Aman

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×