kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Tren turun harga emas


Senin, 18 November 2013 / 08:30 WIB
Tren turun harga emas
ILUSTRASI. Resep Pesmol Bawal Hitam kali ini sangat mudah ditiru oleh pemula (Youtube/Tri Pujis)


Reporter: Agus Triyono, Febrina Ratna Iskana | Editor: Wahyu T.Rahmawati

JAKARTa. Harga emas sedikit berkilau pada akhir pekan lalu. Komentar Janet Yellen, calon Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve, bahwa pemangkasan stimulus moneter AS akan dilakukan kalau kondisi ekonomi memungkinkan telah mengangkat pergerakan harga logam mulia tersebut selama tiga hari belakangan.

Di Bursa Comex, Jumat (15/11), harga emas untuk pengiriman Desember 2013 mencapai US$ 1.287,40 atau lebih tinggi 0,08% jika dibandingkan hari sebelumnya. Dalam sepekan, harga emas hanya menguat 0,22%.

Yellen mengatakan, untuk mengurangi program stimulus moneter AS, The Fed perlu memperhatikan beberapa aspek. Yaitu perbaikan ekonomi yang benar- benar nyata, inflasi dan tingkat pengangguran yang sesuai dengan target atau zona nyaman The Fed.

Zulfirman Basir, analis Monex Investindo Futures mengatakan, pernyataan Yellen ini mengubur spekulasi pasar terhadap pengurangan stimulus moneter AS pada pertemuan Desember 2013 mendatang. Apalagi, kalau melihat tingkat pengangguran AS yang sampai kuartal III 2013 masih di kisaran 7%, jauh dari 6,5% yang disyaratkan The Federal Reserve untuk mengurangi stimulus. "Itu menguatkan harga emas," katanya.

Zulfirman memperkirakan, penguatan harga emas ini hanya sebentar. Kecemasan pasar terhadap penarikan stimulus moneter AS yang belum jelas akan menekan harga emas. Tekanan harga emas juga akan datang dari kecenderungan pergerakan harga emas menjelang akhir tahun yang sejak dua tahun belakangan ini selalu melemah.

Tonny Mariano, analis Harvest International Futures bilang, pergerakan harga emas akan sangat bergantung pada data ekonomi AS. Karena, data itulah yang nantinya akan menjadi gambaran waktu pemangkasan stimulus moneter AS. "Kalau data AS baik, harga emas bisa tertekan hingga akhir tahun. Bahkan tahun depan, ada kemungkinan AS menaikkan suku bunga, sehingga harga emas bisa lebih tertekan lagi," ujar Tonny.

Menurut Zulfirman, sepekan ke depan, harga emas akan bergerak datar cenderung melemah secara teknikal. Ini terlihat dari moving average convergence divergence (MACD) yang berada di area -18 tapi cenderung bergerak datar. Pergerakan datar lainnya juga ditunjukkan oleh relative strength index (RSI) yang bergerak mendatar di level 40.

Zulfirman memperkirakan, harga emas akan mendatar cenderung melemah di kisaran US$ 1.230-US$ 1.310 per ons troi, sepekan ini. Toni juga memprediksi, harga emas akan melemah di kisaran US$ 1.251,50-US$ 1.326 per ons troi dalam sepekan ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×