kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Tren penurunan yield SUN masih berlangsung, lelang sukuk pekan depan bakal ramai


Jumat, 05 Juli 2019 / 19:30 WIB
Tren penurunan yield SUN masih berlangsung, lelang sukuk pekan depan bakal ramai


Reporter: Dimas Andi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lelang surat berharga syariah negara (SBSN) atau sukuk negara yang digelar Selasa pekan depan (9/7), diyakini akan berlangsung ramai. Ini tak lepas dari kondusifnya pasar obligasi Indonesia seiring tren penurunan yield surat utang negara (SUN).

Asal tahu saja, yield SUN seri acuan tenor 10 tahun yang tercatat di Bloomberg berada di level 7,18% pada Jumat (5/7). Angka ini merupakan yang terendah sepanjang tahun 2019 berjalan.

Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Indonesia Ramdhan Ario Maruto mengatakan, tren penurunan yield SUN membuat antusiasme investor untuk masuk ke pasar obligasi melalui lelang bakal tinggi. Bukan mustahil, nilai penawaran yang masuk pada lelang sukuk nanti bisa mencapai kisaran Rp 40 triliun.

Jumlah sebesar itu pernah terjadi pada lelang sukuk negara dua pekan lalu. Kala itu, nilai penawaran yang masuk dari investor mencapai Rp 40,19 triliun.

“Pergerakan SUN yang cenderung turun di pasar sekunder akan mempengaruhi pelaksanaan lelang,” imbuh dia, hari ini.

Kondisi pasar obligasi domestik memang cenderung kondusif semenjak The Federal Reserves terus memperlihatkan sikap dovish, sehingga ekspektasi penurunan suku bunga acuan AS meningkat. Hasilnya, aliran modal asing terus masuk ke pasar obligasi Indonesia yang berujung pada penurunan yield SUN.

Tak hanya itu, fundamental ekonomi Indonesia juga menunjukkan perbaikan. Terbukti, data cadangan Indonesia di bulan Juni naik US$ 3,5 miliar menjadi US$ 123,8 miliar ketika dirilis hari ini.

Menurut Ramdhan, data tersebut dapat menjadi katalis tambahan yang mendorong minat investor untuk mengikuti lelang di awal pekan depan. “Data cadangan devisa dapat menjadi katalis positif bagi pasar obligasi walau efeknya tidak terlalu signifikan,” terangnya.

Lebih lanjut, seri-seri bertenor pendek seperti SPN-S 10012020 dan PBS014 akan kembali menjadi primadona pada lelang sukuk nanti. Namun, tak menutup kemungkinan juga seri-seri bertenor menengah hingga panjang juga bakal diminati oleh investor mengingat tawaran imbalannya cukup atraktif.

Selain itu, investor juga kemungkinan akan melirik seri-seri yang tenornya berdekatan atau mirip dengan tenor seri acuan SUN. Pasalnya, seri-seri seperti itu relatif lebih menjanjikan dari sisi likuiditas.

Sebagai catatan, di samping seri SPN-S 10012020 dan PBS014, pemerintah juga akan melelang seri PBS019, PBS021, PBS022, dan PBS015.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×