kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Tren pelemahan IHSG menekan kinerja reksadana berbasis saham


Selasa, 25 Mei 2021 / 10:25 WIB
Tren pelemahan IHSG menekan kinerja reksadana berbasis saham
ILUSTRASI. Kinerja pasar saham turun dalam sepanjang bulan Mei 2021.


Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja pasar saham turun dalam sepanjang bulan Mei 2021. Hingga 24 Mei, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 3,87% dan bahkan sempat menyentuh level terendahnya di level 5.761 pada 19 Mei.

Berdasarkan laporan mingguan Infovesta yang dirilis Senin (24/5,) pelemahan IHSG ini turut menekan kinerja reksadana berbasis saham yang tercermin melalui Infovesta Equity Fund Index sebesar yang turun 2,64% dan Infovesta Balanced Equity Fund Index turun 1,15%.

Sentimen pasar saham global dan kasus Covid-19 di Asia yang meningkat dinilai turut berkontribusi dalam pelemahan pasar saham di Indonesia.

Dari pasar saham di AS terdapat kekhawatiran adanya pengetatan moneter yang dilakukan lebih cepat seperti kenaikan tingkat suku bunga akibat peningkatan laju inflasi negara tersebut. Apabila The Fed kembali menarik likuiditas yang masuk ke negara-negara berkembang seperti Indonesia, maka terdapat potensi pelemahan di aset finansial yaitu saham di Indonesia.

Baca Juga: Sri Mulyani menaikkan prediksi pertumbuhan ekonomi kuartal II menjadi 7,1%-8,3%

Selain itu, sentimen dari kasus Covid-19 di sejumlah negara Asia dinilai masih mengalami peningkatan yang tidak hanya dari India. Beberapa negara Asia lain seperti Nepal, Sri lanka, Taiwan, Thailand, Singapura, dan Indonesia juga mengalami peningkatan jumlah kasus Covid-19.

Beberapa negara di Asia tersebut juga kembali menerapkan lockdown, misalnya Singapura. Dengan lockdown kembali diterapkan di beberapa negara, hal ini dinilai akan menghambat pemulihan ekonomi secara global.

Walaupun ada sentimen yang menghantui pasar saham global dan Asia, tetapi investor asing dinilai menunjukkan aksi beli bersih pasar saham sebesar Rp 793,02 miliar di sepanjang bulan Mei.

Baca Juga: IHSG menguat di awal perdagangan Selasa (25/5)

Hal tersebut mengindikasikan bahwa investor asing justru mengambil kesempatan untuk mendapatkan posisi harga yang lebih rendah, karena ekspektasi adanya pemulihan ekonomi dalam jangka panjang seperti rebound IHSG yang terjadi sejak awal kasus Covid-19 terjadi.

Karena pemulihan ekonomi dan penyelesaian kasus Covid-19 di Indonesia maupun global masih belum dapat dipastikan, Infovesta menilai investor masih perlu berhati-hati dan wait and see menantikan berita ataupun sentimen positif yang cukup kuat untuk dapat mendorong kinerja reksadana berbasis saham untuk kembali mengalami penguatan kinerja yang stabil.

Baca Juga: IHSG diprediksi naik, berikut rekomendasi saham untuk perdagangan Selasa (25/5)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×