kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Tren kenaikan harga emas diramal berlanjut dalam jangka pendek


Jumat, 26 Oktober 2018 / 05:30 WIB
Tren kenaikan harga emas diramal berlanjut dalam jangka pendek


Reporter: Dimas Andi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas dunia diproyeksikan masih akan melanjutkan tren kenaikan dalam jangka pendek. Hal ini disebabkan masih berlangsungnya sejumlah konflik geopolitik di berbagai kawasan global dan potensi meningkatnya permintaan emas jelang akhir tahun.

Sebagai catatan, harga emas kontrak pengiriman Desember 2018 di Commodity Exchange naik 0,38% ke level US$ 1.235,80 per ons troi pada Kamis (25/10) pukul 18.15 WIB. Dalam sepekan terakhir, harga emas dunia sudah naik 0,46%.

Analis Asia Tradepoint Futures Deddy Yusuf Siregar mengatakan, potensi kenaikan harga emas masih cukup terbuka. Pemicunya adalah belum selesainya masalah anggaran Pemerintah Italia untuk tahun 2019 dan ruwetnya perundingan perjanjian Brexit yang telah mendekati batas waktu di bulan November.

Tak hanya itu, kematian koresponden Washington Post Jamal Khashoggi secara misterius juga meningkatkan tensi hubungan antara Amerika Serikat (AS) dan Arab Saudi sehingga menaikkan harga emas.

“Karena kondisi geopolitik di sejumlah kawasan masih memanas, harga emas punya potensi menembus ke level US$ 1.250 per ons troi jelang akhir tahun nanti,” terang Deddy, Kamis (25/10).

Belum usainya gejolak pasar saham global yang telah berlangsung dalam beberapa pekan terakhir juga bakal menopang kenaikan harga emas. Sebab, para investor tak hanya menjadikan gejolak tersebut sebagai kesempatan memburu dollar AS, melainkan juga emas.

Selain itu, permintaan terhadap emas juga bakal meningkat mengingat bulan November nanti akan berlangsung festival Diwali yang mayoritas diikuti oleh masyarakat asal India. Sebagaimana diketahui, India merupakan konsumen emas terbesar kedua setelah China.

Deddy menilai, permintaan emas dari India tidak akan surut kendati kurs rupee sedang terpuruk dihadapan dollar AS. “Perayaan Diwali itu merupakan suatu keharusan bagi para penganutnya tanpa memandang kondisi ekonomi terkini,” imbuhnya.

Secara teknikal, harga emas sedang dalam fase konsolidasi. Harga komoditas ini bergerak di atas MA50 dan MA100, namun di bawah MA200. Indikator MACD masih bergerak di area positif, sedangkan Stochastic dan RSI masing-masing berada di level 66 dan 63.

Prediksi Deddy, harga emas global masih bisa menguat secara jangka pendek. Untuk besok (25/10), harga emas berpeluang bergerak di kisaran US$ 1.229,60—US$ 1.240,50 per ons troi. Adapun dalam sepekan ke depan, harga emas akan bergulir di kisaran US$ 1.221,90—US$ 1.247,80 per ons troi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×