kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tren harga Tower Bersama (TBIG) turun, analis ini rekomendasikan wait and see


Kamis, 04 April 2019 / 13:58 WIB
Tren harga Tower Bersama (TBIG) turun, analis ini rekomendasikan wait and see


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Analis merekomendasikan investor untuk wait and see saham PT Tower Bersama Infrastruktur (TBIG) karena tren harganya menurun. Hal ini disebabkan karena sebelumnya harga TBIG telah mengalami kenaikan.

Analis Oso Sekuritas Sukarno Alatas menjelaskan harga saham TBIG cenderung turun wajar mengingat laba bersih juga turun meskipun pendapatan naik.

Dalam laporan keuangannya TBIG mencatatkan kenaikan pendapatan 7,2% year on year (yoy) menjadi Rp 4,31 triliun. Namun laba bersih yang didistribusikan kepada entitas induk turun 70% yoy menjadi Rp 680,58 miliar pada 2018 dari Rp 2,31 triliun di tahun sebelumnya.

“Melihat analisis fundamentalnya, terlihat EPS turun 71% dari 511 ke 150 per saham. Untuk harga wajar sebenarnya masih rendah jika kita bandingkan dengan industri yang sama,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (4/4).

Sukarno menjelaskan, rasio harga saham terhadap laba (PE) TBIG sebesar 25,6 kali masih di bawah rata-rata industri di 45 kali. Begitu juga dengan rasio valuasi investasi (price to sale) PS 4 kali masih di bawah PS rata-rata industri di 5,57 kali. Kemudian melihat rasio EV/EBITDA 9,49 kali masih di bawah PE rata2 industri di 11,28 kali.

Sedangkan jika dilihat dari rasio harga saham terhadap nilai buku atau price book value (PBV) TBIG sebesar 5,11 kali terbilang tinggi karena di atas PBV rata-rata industri di 2,77 kali.

“Jika dihitung harga wajar dengan pendekatan blended valuation, harga wajar berada di Rp 4.700. Tren harga TBIG mengalami penurunan,” jelasnya.

Jika investor ingin masuk saham ini gunakan momentum teknikal. Sukarno menyatakan gunakan strategi buy ketika break level Rp 4.050 dan Rp 4.220. Dan untuk level support I berada di level Rp 3.820, support II Rp 3.590 dan support III Rp 3.490.

Sukarno menjelaskan langkah TBIG untuk akuisisi PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) dan PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk (GHON) bisa menambah sentimen positif. “Tetapi tetap memperhatikan kinerja perusahaan yg diakuisisi seperti apa. GOLD masih mencatatkan rugi,” jelas dia.

Asal tahu saja TBIG telah mengakuisisi 51% dari modal ditempatkan dan disetor GOLD atau setara 160,44 juta saham dan 50,43% saham GOHN atau sebanyak 277,33 juta saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×