Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren harga minyak dunia berpengaruh cukup besar bagi PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR). Pasalnya tren harga komoditas tersebut berpengaruh besar pada biaya pengemasan.
Analis UOB Kay Hian Sekuritas Stevanus Juanda dalam riset 30 Mei 2022 menjelaskan, UNVR bisa mendapatkan keuntungan dari penurunan biaya minyak dan plastik. "Harga minyak diperkirakan turun dari US$ 144 per barel saat ini menjadi U$ 101 per barel pada Desember tahun ini," kata dia.
Harga minyak yang lebih rendah menurut Stevanus dapat diterjemahkan terjadi penurunan biaya pengemasan. Dia juga berpendapat jika penurunan harga minyak bisa mengurangi tekanan pada bisnis home care. "Kami melihat ada risiko harga komoditas di semester II tahun 2022. Berdasarkan perkiraan Bloomberg, harga minyak diperkirakan akan turun dari US$ 144 barel saat ini menjadi US$ 101/barel pada Desember 2022," tutur dia dalam riset.
Baca Juga: Top-10 Unilever Investor Backs Peltz to Bring Urgency
Pada akhir tahun 2023, harga minyak diperkirakan menjadi US$ 87 per barel. "Potensi penurunan harga minyak lebih rendah diterjemahkan menjadi lebih rendah harga petrokimia seperti Linear Alkaline Benzene dan Laureate Sulphate," terang Stevanus.
UNVR pun diuntungkan dengan peningkatan daya beli serta bisnis divisi home care yang semua profitabilitas terus berkurang. "Dengan harga minyak yang lebih rendah, harga polietilen kemungkinan turun dengan baik," jelas Stevanus.
Stevanus menyebut jika biaya kemasan plastik menyumbang 30%-40% dari total harga pokok penjualan UNVR. Pada titik ini, perkiraan Bloomberg menunjukkan akan terjadi penurunan harga polietilen sebesar 2,3% dari saat ini US$ 8.796 per ton menjadi US$ 8.591 per ton. "Kami melihat akan ada penurunan yang lebih curam terjadi ketika minyak harga jatuh," prediksi dia. Dimana setiap penurunan 10% harga polietilen, net profit after tax UNVR pada tahun 2022 akan naik sebesar 9,3%.
Tahun ini, UNVR membukukan peningkatan permintaan es krim yang bakal kembali pulih karena sekolah dibuka kembali. Baru-baru ini, UNVR menyebutkan menghadapi pelemahan penjualan es krim di kuartal I-2022.
Baca Juga: Kinerja Kuartal I-2022 Solid, Ini Rekomendasi Saham Unilever (UNVR) dari Analis
"Kami berharap penjualan es krim bakal pulih setelah musim sekolah kembali normal. Ini karena sekolah masih tutup pada kuartal I-2022 karena varian Omicron," kata Stevanus. Sebelum pandemi, volume penjualan es krim naik 4%-5% per tahun sementara harga naik 4%-5% per tahun.
Beberapa potensi perbaikan tersebut membuat valuasi saham UNVR menjadi lebih menarik. "Harga saham terbaru pergerakan telah memperhitungkan potensi pemulihan. Jika UNVR dapat terus memberikan +15% pertumbuhan net profit after tax pada tahun 2022, naik 19% pada kuartalI-2022 maka kami melihat harga saham UNVR dapat dinilai kembali lebih lanjut," jelas Stevanus.
UOB Kay Hian Sekuritas pun memberi rekomendasi beli saham UNVR dengan target baru yakni di harga Rp 6.400 dari semula Rp 5.000. Jumat (3/6) harga saham UNVR ditutup di Rp 4.720 per saham.
Sepanjang tahun 2022, Stevanus memproyeksikan jika pendapatan dan laba bersih UNVR masing-masing bisa mencapai Rp 41,66 triliun dan Rp 6,64 triliun. Prediksi pendapatan dan laba bersih UNVR bakal kembali naik di tahun 2023 masing-masing menjadi Rp 44,29 triliun dan Rp 5,86 triliun.
Baca Juga: India Tutup Ekspor Gandum, Ini Emiten Konsumer yang Paling Terdampak
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News