kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Tren Deflasi Bikin Sektor Perbankan dan Infrastruktur Untung, Ini Penjelasannya


Jumat, 04 Oktober 2024 / 17:38 WIB
Tren Deflasi Bikin Sektor Perbankan dan Infrastruktur Untung, Ini Penjelasannya
ILUSTRASI. Indeks Harga Konsumen (IHK) kembali turun atau mengalami deflasi selama lima bulan beruntun hingga September. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/25/07/2024


Reporter: Rashif Usman | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Konsumen (IHK) kembali turun atau mengalami deflasi selama lima bulan beruntun hingga September. Ini adalah deflasi terpanjang setelah tahun 1999.

Bank Indonesia melaporkan pada September 2024 terjadi deflasi sebesar 0,12% secara bulanan atau month to month (MtM). Deflasi ini lebih tinggi bila dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 0,03% MtM. 

Nah, adanya tren deflasi rupanya juga dinilai bisa menguntungkan bagi sejumlah sektor yang ada di bursa.

Baca Juga: IHSG Turun 0,63% ke 7.496 pada Jumat (4/10), MEDC, PGAS, PGEO Top Gainers LQ45

Customer Literation and Education PT Kiwoom Sekuritas Indonesia, Vinko Satrio Pekerti berpendapat bahwa sektor perbankan serta sektor infrastruktur dan utilitas dapat diuntungkan terhadap tren deflasi ini. 

Dari sisi perbankan, tren deflasi ini akan terus mendorong kecenderungan Bank Indonesia untuk menurunkan suku bunga acuan yang diharapkan dapat meningkatkan rasio Current Account Saving Account (CASA) dan permintaan kredit. 

"Namun harap diperhatikan juga bahwa Net Interest Margin (NIM) bisa tertekan karena deflasi," kata Vinko kepada Kontan, Kamis (3/10).

Untuk sektor utilitas dan infrastruktur dinilai lebih defensif dan tidak terlalu bergantung pada siklus ekonomi, sehingga dampak negatifnya lebih terbatas. 

"Emiten yang mendukung ekosistem energi kelistrikan dan perusahaan infrastruktur dapat tetap stabil," ujarnya.

Baca Juga: IHSG Turun, Market Cap BMRI Kini Melewati AMMN

Sedangkan emiten-emiten seperti PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) atau PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) yang merupakan bagian dari sektor konsumsi, berpeluang untuk merasakan dampak penurunan permintaan domestik. 

Kemudian, emiten di sektor otomotif seperti PT Astra International Tbk (ASII) dan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) di sektor properti juga dapat terdampak negatif akibat melemahnya permintaan konsumen dan mengurangi pendapatan emiten. 

"Kami menyarankan agar para investor dapat mencermati juga berbagai guidance dari para manajemen perusahaan terkait strategi menghadapi deflasi ini," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×