Reporter: Widiyanto Purnomo | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Meski pasangan EUR/USD mengalami kenaikan, euro diprediksi masih sulit untuk mengubah tren. Pelonggaran kebijakan moneter oleh Bank Sentral Eropa (ECB) dan masalah utang Yunani membayangi euro untuk bullish.
Mengutip Bloomberg, Senin (23/3) pukul 19:30 WIB, pasangan EUR/USD naik 0,73% menjadi level 1,0900.
Analis PT Soe Gee Futures, Nizar Hilmi, menilai pasangan EUR/USD hanya bergerak tipis atau cenderung ranging atau bergerak dalam batas-batas tertentu. “Ini menandakan pasar sedang menunggu sesuatu,” kata dia.
Sebelumnya pada Minggu lalu pasangan EUR/USD juga sempat naik akibat melemahnya dollar AS pasca The Fed mengirimkan sinyal dovish dalam FOMC, terkait kenaikan suku bunga. Walhasil, hal tersebut dijadikan momen bagi euro untuk menyesuaikan posisinya.
Nizar memprediksi pasangan EUR/USD masih terbuka kemungkinan untuk turun karena prediksi kembali menguatnya dollar AS. Namun Nizar tidak menutup kemungkinan bahwa euro akan kembali naik dalam koridor yang terbatas atau hanya koreksi. “Kalaupun naik, kenaikannya belum mengarah pada tren,” kata dia.
Pasangan EUR/USD akan sulit mengubah trennya disebabkan oleh kebijakan Bank Sentral Eropa (ECB) yang melakukan langkah pembelian obligasi ditambah lagi masalah utang Yunani yang penyelesaiannya tak kunjung jelas. “Kedua hal tersebut membayangi pergerakan euro,” kata Nizar.
Secara teknikal harga sudah berada di atas moving average (MA) 10 tetapi di bawah MA 25, yang mengindikasikan potensi bullish yang belum kuat. Relative strength index (RSI) masih dibawah flat di 43. Stochastic flat di 39.menandakan potensi bullish yang masih lemah. Sementara moving average convergence divergence (MACD) berada dalam area negatif.
Support : 1,0700 – 1,0670
Resistance : 1,0900 – 1,0930
Rekomendasi : Sell
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News