Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Optimistis penjualan emas secara online bakal tumbuh positif di 2020, platform belanja emas online Treasury siap keluarkan inovasi di awal tahun. Rencananya, startup tersebut bakal menggandeng lembaga amil zakat, infaq dan Shadaqoh milik Nahdlatul Ulama (NU) yakni NU Care Lazisnu.
"Bisa dibilang kami jadi yang pertama memberikan akses bagi masyarakat untuk bisa berdonasi emas secara online," kata PR Manager Treasury Anang Samsudin saat ditemui Kontan di kantornya, Jumat (14/2).
Baca Juga: Bayar SPP sekolah sudah bisa pakai GoPay, di sekolah mana saja?
Sebagai negara yang mayoritas dihuni masyarakat beragama muslim, berdonasi dengan emas bakal menjadi hal yang menarik. Terlebih lagi, Treasury turut menggandeng salah satu organisasi besar seperti NU. Sebagaimana diketahui, saat ini NU mengelola dan menyalurkan donasi zakat, infaq dan shadaqoh kepada masyarakat Indonesia yang membutuhkan.
Berawal dari tujuan mulia tersebut, NU ingin memberikan pilihan kepada masyarakat untuk berdonasi di luar uang. Inisiatif tersebut muncul dari kegemaran masyarakat Indonesia yang juga gemar menyimpan emas. Selain itu, Anang menjelaskan dengan berdonasi dengan emas bisa memberikan nilai yang lebih baik sejalan dengan tren kenaikan harga emas ke depan.
Dengan begitu, masyarakat yang selama ini memiliki akun Treasury dapat mendonasikan sebagian asetnya ke NU Care Lazisnu secara online. Sedangkan bagi masyarakat yang ingin berdonasi emas, bisa langsung membuka akun di Treasury. Harapannya, dengan berdonasi emas akan lebih banyak lagi masyarakat yang bisa terbantu lewat bantuan atau donasi.
"Nilai donasinya pun bisa dilakukan mulai dari Rp 20.000 atau sekitar 0,03 gram, dan ini bisa segera dilakukan dalam waktu dekat," jelasnya.
Baca Juga: Anter Aja menjemput laba jasa pengiriman barang
Di samping itu, Treasury semakin optimistis terhadap prospek kenaikan harga emas di 2020. Apalagi, harga emas global terus menanjak dan semakin mendekati level psikologisnya US$ 1.600 per ons troi. Bahkan, dari hasil menabung di Treasury diketahui ada nasabah yang sudah mendapatkan return hingga 14% dalam waktu 10 bulan, sekaligus mencerminkan prospek manis menabung emas.
Untuk itu, Treasury akan terus berinovasi di tahun ini untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam menabung emas. Jika tahun lalu Treasury telah merilis satu produk fisik yakni Koin Nusantara, dan produk feature yakni Teman Treasury, tahun ini rencananya akan ada beberapa produk fisik dan feature yang bakal dirilis.
Bahkan, mereka juga menaikkan target pertumbuhan akun sebanyak dua hingga tiga kali lipat, dari capaian 2019 yang mencapai 100.000 akun. "Tahun ini, Treasury juga akan menambah cadangan emas dua kali lipat lebih banyak dari cadangan emas di 2019," tandasnya.
Baca Juga: Klik Dokter gandeng BKKBN di layanan penyebaran informasi kesehatan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News