kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Transaksi ETF angkat harga perak


Jumat, 23 Oktober 2015 / 06:43 WIB
Transaksi ETF angkat harga perak


Reporter: Namira Daufina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Adanya suntikan dana yang cukup besar di Exchange Traded Fund (ETF) Amerika Serikat (AS) dengan aset dasar logam mulia berhasil mendorong harga perak. Namun harga perak masih rentan koreksi.

Mengutip Bloomberg, Kamis (22/10) pukul 14.05 WIB, harga perak di New York Mercantile Exchange kontrak pengiriman Desember 2015 naik 0,31% menjadi US$ 15,76 per ons troi dibanding hari sebelumnya. Sepekan terakhir, harga terkikis 2,47%.

Ariston Tjendra, Senior Research and Analyst PT Monex Investindo Futures, mengatakan, sentimen positif transaksi ETF memberi dorongan harga perak, meskipun masih rentan koreksi.

Kini fokus pelaku pasar tertuju pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) tanggal 27–28 Oktober 2015. "Memang ini positif, ada geliat aktivitas investor dan ketertarikan terhadap logam mulia," kata Ariston.

Modal yang mengalir ke ETF cukup besar. Pada 20 Oktober lalu, investor menambahkan dana sekitar US$ 393 juta atau merupakan modal terbesar yang masuk sejak Februari 2015.

Memang, sejak kenaikan suku bunga The Fed diprediksi tertunda tahun ini, logam mulia, seperti perak mulai mendapatkan pamor lagi.

Karena aksi investor ini, George Zivic, Manajer Portofolio di OppenheimerFunds Inc memperkirakan, harga logam mulia bisa melonjak 5% - 8% di akhir tahun 2015.

Namun Ariston menduga, harga perak Jumat (23/10) masih tertekan. "Selain antisipasi FOMC akan mengikis harga, permintaan di pasar belum membaik," ujar Ariston. Berdasarkan data Swiss Federal Customs Administrations, ekspor perak Swiss bulan September hanya 141,5 ton atau merosot 17,68% dari bulan sebelumnya.

Rinciannya, ekspor ke India menukik 65,62% ke 23 ton. Namun ekspor ke China naik 27,64% ke 21,7 ton dan Hong Kong naik 65,19% ke 59,8 ton. Di sisi lain, ada juga faktor yang menahan kejatuhan harga. Pasalnya, secara keseluruhan impor perak China September 2015 menanjak.

Menurut General Administration of Customes, impor perak China 338,32 ton atau naik 39% dibanding September 2014. "Tapi tidak bisa dipungkiri, pelemahan harga emas turut menyedot kekuatan perak," tambah Ariston.

Secara teknikal, harga di atas moving average (MA) 50 dan 100, tapi penguatan tertahan karena bergulir di bawah MA 200. RSI berada di level 54. Sedangkan garis MACD level 0 dengan histogram downtrend. Stochastic level 69 baru saja meninggalkan area overbought.

Jumat (23/10) Ariston memprediksi, harga melemah tipis di kisaran US$ 15–US$ 16,2 dan sepekan US$ 15,30– US$ 16,40 per ons troi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×