Reporter: Dina Farisah | Editor: Wahyu T.Rahmawati
JAKARTA. Meski memberi return tinggi, transaksi perdagangan Dana Investasi Real Estate Ciptadana Properti Ritel Indonesia (DIRE Ciptadana) di pasar sekunder terhitung sepi. Sejak tercatat di Bursa Efek Indonesia, 1 Agustus 2013, total transaksi DIRE sepanjang Agustus mencapai 87,19 juta unit dengan nilai transaksi Rp 9,25 miliar dari 77 kali transaksi.
Di bulan September, transaksi DIRE turun menjadi hanya 20 kali dengan volume 20,16 juta unit dan nilai Rp 2,16 miliar. Sedangkan, pada bulan Oktober, hanya terjadi satu kali transaksi DIRE dengan volume Rp 20,19 juta unit dan nilai Rp 2,16 miliar.
Di bulan November, transaksi DIRE cukup ramai. Namun, harga unit penyertaan produk dana investasi real estate pertama di Indonesia ini terus turun. Hingga 4 Desember, harga DIRE ada di posisi Rp 105. Harga ini turun 4,54% ketimbang angka tertinggi Agustus lalu di level Rp 110 per unit.
Untuk meramaikan transaksi, PT Ciptadana Asset Management masih perlu terus mengedukasi investor. Sebab, instrumen investasi ini masih sangat baru.
Direktur Pemasaran Ciptadana, Paula Rianty Komarudin mengatakan, Ciptadana masih fokus untuk mengembangkan DIRE. Tidak menutup kemungkinan, pihaknya akan melirik produk DIRE lain pada tahun depan. Di samping itu, Ciptadana juga berencana meluncurkan beberapa produk reksadana terbuka di tahun 2014. Paula optimistis, pruduknya berpotensi diserap pasar mengingat masih sedikitnya masyarakat Indonesia yang melek investasi.
BNI Asset Management pun berencana menerbitkan DIRE. Head of Marketing and Settlement Division BNI Asset Management, Haris Dalimunthe mengatakan, perputaran dana investasi akan dikelola di aset properti.
Direktur PT Infovesta Utama, Parto Kawito mengingatkan investor bahwa masih ada tantangan di sektor properti yang dapat memangkas return. Ia menambahkan, produk baru ini belum ramai ditransaksikan di BEI. Parto memprediksi, return DIRE tahun depan sekitar 12%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News