kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,78   -4,24   -0.47%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Transaksi CPO di BKDI menurun pada Februari


Jumat, 06 Maret 2015 / 07:21 WIB
Transaksi CPO di BKDI menurun pada Februari
ILUSTRASI. Seorang ibu yang sedang memasak di dapur. Persingkat waktu masak di dapur.


Reporter: Dina Farisah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Volume transaksi multilateral PT Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI) bulan Februari 2015 sebesar 53.518 lot, turun 11,35% ketimbang bulan sebelumnya. Penurunan transaksi akibat anjloknya transaksi CPO dan emas.

Sepanjang bulan Februari, volume transaksi CPO dan olein membukukan angka 45.835 lot, melorot 11,7% dibandingkan Januari. Volume transaksi emas juga tergerus 13,17% dibanding bulan Januari menjadi 6.337 lot. Sebaliknya, transaksi timah menorehkan kenaikan sebesar 18% dibanding bulan sebelumnya menjadi 1.346 lot.

Stella Novita Lukman, Head of Product Development PT BKDI, menjelaskan, kondisi ekonomi Indonesia yang terjadi deflasi mengakibatkan turunnya minat investor berinvestasi pada emas dan lebih memilih transaksi pada aset-aset yang dianggap lebih berisiko, seperti saham, sehingga pangsa pasar emas menurun.Sementara transaksi CPO berkurang, karena terjadi penurunan permintaan dari negara importir.

"Adapun volume transaksi timah naik ditopang oleh data manufaktur China dan Amerika Serikat bulan Februari yang dibukukan positif," terang Stella kepada KONTAN, Kamis (5/3). Sebagai gambaran, harga kontrak emas GOLDUD pada akhir bulan Februari tertekan 4,8% dibanding awal Februari menjadi US$ 1.213,70 per ons troi.

Hal serupa juga ditunjukkan oleh harga timah pada kontrak TIN PB300 yang merosot 4,6% pada akhir Februari menjadi US$ 18.340 per metrik ton. Ke depan, Stella optimistis terhadap kenaikan volume transaksi multilateral BKDI. Sebab, transaksi multilateral dapat digunakan sebagai sarana lindung nilai (hedging).

Untuk meningkatkan transaksi komoditas, BKDI baru saja meluncurkan kontrak emas UBS pada Senin (2/3). Tujuannya, menurut Stella agar dapat memberikan alternatif investasi yang beragam kepada investor.

Pada kontrak emas UBS, BKDI menggandeng PT Untung Bersama Sejahtera sebagai penyedia emas. Kontrak ini lebih menyasar para investor emas fisik dengan jatuh tempo kontrak selama 1 minggu. Sekadar mengingatkan, BKDI juga memiliki kontrak serupa, yakni emas PAMP. Perbedaannya, kontrak emas PAMP jatuh tempo kontrak selama 3 bulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×