kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45909,31   7,91   0.88%
  • EMAS1.354.000 1,65%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Transaksi BKDI tumbuh, BBJ merosot


Senin, 02 Mei 2016 / 07:04 WIB
Transaksi BKDI tumbuh, BBJ merosot


Reporter: Namira Daufina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Sepanjang kuartal I-2016, PT Bursa Komoditas dan Derivative Indonesia (BKDI) berhasil mencatatkan pertumbuhan transaksi 10,48%. Sementara PT Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) mencatatkan penurunan 6,35%.

Total transaksi multilateral BKDI sepanjang kuartal I 2016 naik 10,48% menjadi 176.712 lot dibanding kuartal IV-2015. Lonjakan transaksi terjadi pada komoditas timah 163,83% menjadi 28.956 lot.

Sayang, transaksi emas turun 0,26% menjadi 43.194 lot dan CPO & Olein turun 1,04% ke 104.562 lot.

Chief of Business Development BKDI Stella N. Lukman, menjelaskan, timah memang menjadi komoditas andalan BKDI, selain juga CPO yang merupakan penyumbang transaksi terbesar. Stella melihat, membaiknya harga komoditas global sebagai pendorong kenaikan transaksi multilateral BKDI.

Tahun ini, BKDI mematok target kenaikan transaksi multilateral yang realistis. “Naik 10% dari tahun 2015,” proyeksi Stella.

Sebelumnya di 2015, transaksi multilateral BKDI mencapai 585.729 lot. Untuk mengerek jumlah transaksi, BKDI menyiapkan beberapa produk baru tahun ini, yakni Kontrak Fisik Karet, Kontrak Timah Berjangka dan Valuta Asing. Khusus untuk kontrak fisik karet BKDI akan menggandeng bursa komoditas di Malaysia dan Thailand.

Dalam laporan resmi BBJ, total transaksi multilateral kuartal I-2016 sebesar 196.622 lot turun 6,35% dibanding kuartal sebelumnya 209.955 lot. Penurunan terdalam terjadi pada komoditas kakao yang mencapai 43,31% menjadi 10.137 lot. Transaksi kopi juga terpangkas 8,29% menjadi 83.860 lot.

Kepala Divisi Pengembangan Usaha BBJ Lie Ricky Ferlianto menuturkan, penurunan karena kenaikan indeks saham di dalam negeri. “Efeknya terjadi peralihan dana investor ke jenis investasi seperti saham dan reksadana,” kata Ricky, Sabtu (30/4).

Saat ini pasar menikmati tren positif ekonomi Indonesia yang sempat kelam di tahun 2015. Tapi, pamor kontrak multilateral komoditas tidak pudar. Ricky optimistis, komoditas kopi dan emas bakal menjadi primadona dan motor penggerak transaksi di BBJ.

“Target transaksi multilateral BBJ 2016 naik 250% dari tahun lalu menjadi 1,5 juta lot,” ungkap Ricky. Tahun ini, BBJ menyiapkan produk baru yakni Penyaluran Amanat Luar Negeri (PALN) yang menyasar potensi cross selling seiring berjalannya Masyarakat Ekonomi ASEAN.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×