Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Setelah lama menjadi bisik-bisik di antara para pelaku pasar, rencana Trans Corp untuk menjual sahamnya di bursa terkonfirmasi. Namun, perusahaan yang menaungi dua stasiun televisi tersebut, Trans TV dan Trans7 tak akan go public dalam waktu dekat ini. Mereka berniat IPO pada 2015 kelak.
Pemilik Trans Corp Chairul Tanjung mengatakan, hasil initial public offering (IPO) akan digunakan untuk mengembangkan seluruh lini usaha. Selain menaungi bisnis media, melalui perusahaan berbendera Trans Media Corpora, Trans Corp, juga memiliki Trans Lifestyle yang bergerak di bidang penjuaalan ritel, konsumsi serta jasa wisata (tour travel).
Trans Corp juga memiliki Trans Property, yang menggarap bisnis properti. Anak usaha Trans Corp tersebut memiliki properti niaga, seperti Bandung Supermal dan Batam Indah Investindo and Mega Indah Realty Development. Aset lain yang dimiliki Trans Property adalah Para Bali Propertindo.
Bisnis Trans Corp berikutnya adalah sektor hiburan. Anak perusahaan Trans Corp yang menangani hiburan adalah Trans Studia Resorts, pemilik Trans Studio.
Namun Chairul masih enggan menyebutkan porsi saham yang akan dilepas serta target dana yang mau dijaring. "Nanti saja, kan masih 2015," kata Chairul, Selasa (1/3).
Dalam hitungan Chairul, untuk mengembangkan seluruh anak perusahaannya, Trans Corp membutuhkan investasi lebih dari US$ 2 miliar. Nilai itu setara Rp 17,8 triliun jika menggunakan kurs 1 US$ setara Rp 8.900. Trans Corp membutuhkan dana tersebut selama periode 2011-2014.
Jika dihitung dengan rata-rata, kebutuhan investasi tiap anak usaha Trans Corp adalah US$ 500 juta, atau setara dengan Rp 4,45 triliun per tahun. Menurut Chairul, nilai aset Trans Corp saat ini adalah Rp 72 triliun.
Untuk memenuhi kebutuhan pendanaannya di tahun ini, Trans Media Corpora menggunakan pinjaman dari sindikasi kreditur senilai US$ 450 juta. Chairul menyebut, anggota sindikasi kreditur itu adalah sembilan bank asing.
Beberapa bank tersebut di antaranya JP Morgan, Credit Suisse, Citibank, HSBC Group, Standard Chartered dan Royal Bank of Scotland (RBS).
Menurut Chairul pinjaman akan berjangka lima tahun. "Minggu ketiga bulan ini akan signing," ujar dia.
Dana tersebut akan digunakan untuk mengembangkan bisnis Trans Corp yang berada di Bekasi, Jawa Barat. Peruntukannya termasuk membangun gedung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News