Reporter: Mahmudi Restyanto | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Keramaian pasar obligasi di Tanah Air berlanjut. Pekan ini, dua perusahaan merilis rencana emisi obligasi senilai Rp 1,55 triliun. Mereka adalah PT Serasi Autoraya (SERA) dan PT Toyota Astra Financial Services (TAFS). SERA berniat menerbitkan obligasi Rp 800 miliar, sedang TAFS senilai Rp 750 miliar.
Obligasi Serasi Autoraya terdiri atas empat seri, masing-masing bertenor 370 hari, dua tahun, tiga tahun, dan empat tahun. Bunga yang dtawarkan untuk empat seri obligasi tersebut berkisar 7,5% hingga 10,5%.
Pongki Pamungkas, Presiden Direktur Serasi Autoraya, menjelaskan, hasil emisi obligasi akan dimanfaatkan untuk membeli 4.000 unit kendaraan. "Sampai akhir tahun ini, kami targetkan penambahan unit baru hingga 1.000 unit," ujar dia, Rabu (1/6).
Surat utang dari perusahaan milik PT Astra International Tbk dan Arya Kharisma ini mendapat peringkat A+ dari Pemeringkat Efek Indonesia.
SERA sudah menunjuk beberapa sekuritas sebagai underwriter, yakni Victoria Sekuritas, OSK Nusadana Securities, dan Indo Premier Securities. Adapun Bank Mega mereka dapuk sebagai wali amanat. "Penawaran awal (bookbuilding) dijadwalkan mulai 1-15 Juni ini," kata Pongki.
Toyota Astra juga merilis obligasi dalam tiga seri. Seri A bertenor satu tahun dengan bunga 7,5%-8,75%.Seri B bertenor dua tahun menawarkan bunga 8,25%-9,25%. Dan seri C berbunga 9%-9,75% yang berjangka waktu tiga tahun. "Bunganya akan kami bayarkan setiap tiga bulan," ujar Buntoro Muljono, Presiden Direktur TAFS.
Bookbuilding dijadwalkan selama 31 Mei-15 Juni 2011. Dana penjualan obligasi dialokasikan untuk modal pembiayaan kendaraan bermotor. Toyota menunjuk tiga underwriter yaitu, Trimegah Securities, HSBC Securities, dan Indo Premier Securities.
Ariawan, Analis Obligasi BNI Securities, menilai, emisi obligasi dalam waktu berdekatan akan memicu perangantar emiten untuk memberikan premium (selisih kupon obligasi dengan yield surat utang negara) terbaik kepada investor. "Yang premiumnya lebih tinggi, akan menarik investor lebih banyak," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News