kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tower Bersama anggarkan capex Rp 2 triliun untuk membangun menara baru


Minggu, 21 Januari 2018 / 15:59 WIB
Tower Bersama anggarkan capex Rp 2 triliun untuk membangun menara baru
ILUSTRASI. Perawatan menara Tower Bersama


Reporter: Klaudia Molasiarani | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) menargetkan penambahan jumlah tenant mencapai 2.500 pada tahun ini. Perusahaan menara ini optimistis, bisnis menara masih masih memiliki prospek yang positif pada tahun ini.

TBIG pun menganggarkan belanja modal hingga Rp 2 triliun untuk pembangunan menara pada tahun ini. Helmy Yusman Santoso, Direktur TBIG mengatakan, satu unit menara memerluka biaya sekitar Rp 1 miliar.

TBIG melihat, pada tahun 2018, bisnis menara masih akan mencatatkan kinerja yang positif. "Mengingat operator telekomunikasi juga masih selalu berusaha meningkatkan kualitas jaringan dan coverage layanan mereka," ujar Helmy saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (19/1).

Helmy mengatakan, hingga kini perusahaan sudah memiliki sekitar 13.000 menara. Adapun, pelanggan terbesar TBIG berasal dari Telkomsel, XL, Indosat, Smartfren, serta Hutchison Tri Indonesia. Tahun ini, Tower Bersama juga memiliki rencana untuk kembali menambah jumlah menara, baik secara organik maupun akusisi.

Namun demikian, perusahaan berkode saham TBIG ini masih tetap akan fokus pada pertumbuhan organik. Pilihan untuk mengakuisisi pun tetap akan jadi pertimbangan, "Apabila valuasinya menarik," imbuh Helmy.

Sebagai gambaran, sepanjang tahun lalu, penambahan jumlah menara TBIG seluruhnya dilakukan secara organik, tidak melalui akuisisi.

Helmy menyebut, pada tahun ini, pihaknya akan fokus membangun di beberapa daerah seperti Sumatra, Kalimantan, dan Indonesia Timur dengan target penambahan 2.500 tenant. Rinciannya, 1.000 tower baru dan 1.500 kolokasi.

Adapun hingga September 2017 lalu, TBIG sudah mencatatkan penambahan jumlah tenant mencapai 2.700 tenant. Namun begitu, pembangunan menara akan disesuaikan dengan permintaan dari operator telekomunikasi.

Meski menilai bisnis menara masih potensial, Helmy belum bisa menyebut target pertumbuhan pendapatan secara pasti, Yang jelas, kata dia, semakin betambahnya jumlah tenant, pendapatan pun ikut bertambah. "Untuk revenue biasanya kami mengacu ke jumlah tenant," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×