Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dana kelolaan atawa asset under management (AUM) industri kembali turun di Februari 2024. AUM industri di Februari tercatat sebesar Rp 788,64 triliun.
Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), nilai AUM itu turun 0,42% dari Januari 2024 sebesar Rp 791,93 triliun (MoM). Sementara sejak awal tahun (Ytd), AUM industri terkoreksi 0,65% dari posisi Desember 2023 sebesar Rp 793,78 triliun.
Penurunan AUM terbesar terjadi pada produk reksadana indeks sebesar 16,75% MoM menjadi Rp 10,43 triliun. Disusul reksadana saham sebesar 1,65% MoM menjadi Rp 88,87 triliun dari Rp 90,37 triliun, dan reksadana terproteksi sebesar 1,63% MoM menjadi Rp 109,82 triliun dari Rp 111,64 triliun.
Pada Februari 2024, produk reksadana dengan AUM terbesar adalah Kontrak Pengelolaan Dana (KPD) atau yang lebih dikenal Discretionary Fund sebesar Rp 252,52 miliar.
Disusul produk reksadana terproteksi sebesar Rp 109,82 triliun, reksadana pendapatan tetap Rp 145,27 triliun dan reksadana saham Rp 88,87 triliun.
Baca Juga: Kinerja Reksadana Domestik Kompak Bullish di Tengah Volatilitas Saham dan Obligasi
Lebih luas, total AUM industri juga dalam tren penurunan sejak tahun 2021. KSEI mencatat, pada 2021 total AUM industri sebesar Rp 826,70 triliun, lalu turun 3,56% secara tahunan (YoY) menjadi 797,31 triliun di 2022, dan pada 2023 total AUM kembali terkoreksi 0,44% YoY menjadi Rp 793,78 triliun.
Per 6 Maret 2023, berdasarkan kepemilikan (tidak termasuk KPD), investor institusi masih mendominasi kepemilikan AUM reksadana industri sebesar 70,12%. Sementara kepemilikan individu sebesar 29,88%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News