Sumber: Cointelegraph | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Chairman BitMine, Tom Lee, melunakkan proyeksi super-bullishnya mengenai harga Bitcoin yang semula dipatok mencapai US$250.000 pada akhir 2025.
Dalam wawancara dengan CNBC, Lee kini hanya menyebut “mungkin” ketika ditanya apakah Bitcoin bisa kembali menembus rekor tertinggi Oktober di US$125.100 sebelum tahun ini berakhir.
“Saya pikir sangat mungkin Bitcoin berada di atas US$100.000 sebelum akhir tahun, dan mungkin saja mencapai level tertinggi baru,” ujar Lee, Rabu (26/11/252) dilansir dari laman Cointelegraph.
Baca Juga: Bursa Asia Menghijau Kamis (27/11) Pagi, Sentimen Rate Cut The Fed Dorong Aksi Beli
Ini menjadi pertama kalinya Lee melemahkan target agresifnya tersebut, yang ia promosikan sejak awal 2024 dan terus ia pertahankan hingga Oktober.
Prediksi Lee sebelumnya termasuk yang paling optimistis, sementara beberapa tokoh industri lain seperti CEO Galaxy Digital Mike Novogratz sejak Oktober menilai dibutuhkan “hal gila” untuk mendorong Bitcoin mencapai level itu.
Meski demikian, Lee menegaskan bahwa “hari-hari terbaik Bitcoin” masih bisa terjadi sebelum akhir 2025.
“Saya masih pikir beberapa hari terbaik itu akan terjadi sebelum akhir tahun,” ujarnya.
Baca Juga: IHSG Tembus Level 8.602, Cek Saham Net Buy Terbesar Asing pada Rabu (26/11)
Bitcoin Bergerak dalam Sedikit Hari yang Menentukan
Lee kembali menyoroti pola historis Bitcoin yang sering mencatat mayoritas kenaikan tahunannya hanya dalam sekitar 10 hari perdagangan.
Pola ini juga disampaikan banyak pelaku industri.
CEO Bitwise, Hunter Horsley, bahkan menulis pada awal 2024 bahwa melewatkan 10 hari terbaik Bitcoin sama dengan kehilangan hampir seluruh imbal hasil tahunan aset tersebut.
Pada 2024, 10 hari terkuat Bitcoin memberi imbal hasil kumulatif 52%, sementara 355 hari lainnya rata-rata menghasilkan -15%.
Baca Juga: 7 Hari Lagi Ditutup, Kuota Penawaran Sukuk ST015 Sisa Rp 2,3 T, Ini Cara Investasinya
Saat ini Bitcoin masih berada dalam tren pelemahan sejak 10 Oktober, tertekan oleh likuidasi pasar kripto senilai US$19 miliar yang dipicu pengumuman Presiden AS Donald Trump mengenai tarif 100% untuk barang China.
Bitcoin baru kembali menembus US$90.000 pada Rabu setelah enam hari berturut-turut berada di bawah level tersebut.
Melansir Coinmarketcap pukul 08.20 WIB Kamis (27/11/2025), harga Bitcoin terpantau di US$90.725 atau naik 3,71% dalam 24 jam terakhir.
Ironisnya, November secara historis merupakan bulan terkuat bagi Bitcoin sejak 2013 menurut data CoinGlass.
Ekonom Timothy Peterson juga menilai bahwa titik terendah Bitcoin kemungkinan sudah tercapai atau akan muncul pekan ini.
Baca Juga: Saham Rekomendasi BRIDS untuk Kamis (27/11): Cermati WIFI, ASII, DEWA
Jejak Prediksi Tom Lee: Antara Tepat dan Meleset
Jika Bitcoin kembali meleset dari target Lee, ini bukan pertama kali.
Pada Januari 2018, Lee memperkirakan Bitcoin bisa mencapai US$125.000 pada 2022, namun realisasinya jauh berbeda: Bitcoin hanya menyentuh puncak US$17.172 pada tahun itu.
Namun Lee juga pernah membuat proyeksi yang akurat. Pada Juli 2017, ia memperkirakan skenario dasar Bitcoin mencapai US$20.000 pada 2022, dengan skenario bullish hingga US$55.000.
Kenyataannya, Bitcoin mencapai US$20.000 pada Desember 2020 dan US$55.000 pada Maret 2021.
Selanjutnya: Planet Sports Run 2026 Bidik 8.000 Pelari dan Tawarkan Rute Berbeda
Menarik Dibaca: Internet Rakyat Pilihan Tepat untuk Mahasiswa Hemat Kuota, Begini Cara Daftarnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













