Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Sandy Baskoro
JAKARTA. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) menghidupkan lagi rencana pengembangan unit bisnis Telkom Flexi. Emiten telekomunikasi terbesar di Tanah Air ini berniat membentuk entitas baru, yang menaungi bisnis telekomunikasi berbasis CDMA itu.
Perseroan kembali mendekati sejumlah operator CDMA, termasuk PT Indosat Tbk, yang mengusung merek dagang Star One. Tapi, pendekatan itu baru sebatas pembicaraan informal. "Kami masih melihat performa perusahaan yang akan kami gandeng," ujar Honesti Basyir, Direktur Keuangan TLKM.
Manajemen TLKM masih mencari model bisnis yang tepat terkait rencana itu. Satu opsi yang ditawarkan adalah konsolidasi. Perseroan berniat menggabungkan unit bisnis Flexi dengan operator CDMA yang lain. "Jadi network-nya akan digabungkan," kata Honesti.
Dengan skema itu, ada kemungkinan pembentukan perusahaan baru yang menaungi hasil merger layanan CDMA kedua perusahaan. Adapun pemegang saham mayoritas, kata Honesti, akan jatuh ke pemilik aset dengan nilai terbesar. Nilai aset Telkom Flexi berkisar Rp 9 triliun hingga Rp 10 triliun.
Dalam konsolidasi bisnis sejatinya tidak memerlukan biaya. "Paling nanti perusahaan baru yang perlu dana untuk pengembangan," kata Honesti. Manajemen TLKM belum bisa memastikan target realisasi pengembangan unit Telkom Flexi. "Bisa saja tahun ini jika kami punya chemistry yang sama," tutur dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News