Reporter: Rizki Caturini | Editor: Djumyati P.
JAKARTA. Pemegang saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) boleh tersenyum. Emiten halo-halo pelat merah ini siap bagi-bagi dividen dari laba bersih 2011. Manajemen TLKM mengaku berusaha membagikan dividen lebih besar dari tahun sebelumnya.
Head of Corporate Communications & Affair TLKM Eddy Kurnia mengatakan, saat ini, manajemen TLKM sedang mendiskusikan porsi dividen dengan pemegang saham. Keputusan final besaran dividen akan diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 11 Mei 2012. "Kami upayakan bisa lebih besar dari tahun lalu," ujarnya, kemarin (24/4).
Jika merujuk besaran dividen final yang TLKM bagikan sebesar 55% dari laba bersih 2010, TLKM bisa membagi dividen tidak kurang dari 55% laba bersih 2011 yang sebesar 10,97 triliun. Porsi itu setara Rp 6,03 triliun atau Rp 299,11 per saham.
Berdasarkan harga penutupan TLKM kemarin (24/4), pada posisi Rp 7.950 per saham, imbal hasil atau dividen yield yang bisa investor terima sekitar 3,76%.
Padahal, tahun lalu, TLKM menderita penurunan laba bersih. Berdasarkan laporan keuangan 2011, laba komprehensif yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk TLKM turun 4,96% dari Rp 11,57 triliun menjadi Rp 10,97 triliun. "Aliran kas TLKM masih baik. Kami ingin memberikan yang terbaik bagi investor," ujar Eddy.
Reza Priyambada, Managing Research Indosurya Asset Management, bilang, pihak yang paling diuntungkan dari pembagian dividen TLKM adalah pemerintah sebagai pemegang saham terbesar. Berdasarkan data RTI per 31 Maret 2012, pemerintah masih menjadi penguasa terbesar TLKM sebesar 51,19%.
Namun, sebagai catatan, sekitar 68% pendapatan TLKM tahun lalu berasal dari anak usaha, yaitu PT Telkomsel. TLKM yang memiliki 65% saham Telkomsel berbagi kepemilikan saham dengan SingTel Mobile sebesar 35%. Artinya, , TLKM juga mesti berbagi keuntungan dari Telkomsel dengan perusahaan telekomunikasi Singapura tersebut.
Reza melihat, jika TLKM memberikan dividen lebih besar dari tahun sebelumnya, ini akan menjadi sentimen positif bagi pasar. Sebab, kini pergerakan saham TLKM melambat. Ini karena imbas outlook industri telekomunikasi yang saat ini sudah pada titik jenuh. "Emiten ini bisa meraih pertumbuhan kinerja sekitar 4%-5% pada tahun mendatang saja sudah baik," kata Reza.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News