Reporter: Akmalal Hamdhi, Pulina Nityakanti | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aset kripto menjadi portofolio aset dengan kinerja paling mentereng selama kuartal I tahun 2023. Sementara, beberapa mata uang asing terlihat melemah terhadap rupiah.
Harga bitcoin selama kuartal I-2023 mengalami kenaikan hingga 71,68%. Begitu pula harga ethereum yang naik 51,77%.
Pada Maret saja, harga kedua aset kripto tersebut juga naik dua digit. Aset lain yang menghasilkan cuan adalah emas dan saham.
Para analis menyebut, kenaikan ini terjadi karena investor mulai berani berinvestasi di aset berisiko.
Baca Juga: Penjualan Panca Mitra Multiperdana (PMMP) Naik 8,5% Sepanjang Tahun 2022
Kebijakan Bank Sentral yang mulai menahan menaikkan suku bunga membuat investor lebih berani berinvestasi.
Meski begitu, manajer investasi dan perencana keuangan justru melihat kenaikan aset kripto mengkhawatirkan.
Mereka menilai bahwa secara fundamental kondisi ekonomi global masih belum stabil.
Perencana Keuangan Finansia Consulting Eko Endarto misalnya mengatakan perang dan krisis energi akan berdampak negatif bagi ekonomi.
"Seharusnya lebih berhati-hati dan masuk ke aset aman seperti emas," ujar dia.
Baca Juga: Laba Tugu Insurance (TUGU) Melesat 21% Sepanjang 2022
Eko pun menyarankan, investor memegang uang tunai lebih banyak dan mengalokasikan dana ke produk investasi aman.
Komposisi investasi yang dia rekomendasikan uang tunai 30%, emas 60% dan saham 10%. "Untuk saham pilih saham bluechip," ujarnya.
Sementara itu, Head of Business Development Division Henan Putihrai Asset Management (HPAM) Reza Fahmi rekomendasi, investor konservatif, sebaiknya menaruh 80% di pasar uang dan 20% di obligasi.
Adapun investor moderat bisa mengalokasikan 20% di pasar uang, 60% di obligasi, dan 20% di saham.
Sementara, investor agresif bisa menempatkan 10% pasar uang, 10% obligasi, dan 80% saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News