Reporter: Rizki Caturini | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. PT Timah Tbk (TINS) sedang fokus mempersiapkan infrastruktur produksi produk hilir yang akan mereka garap tahun depan. Saat ini, TINS sedang menyelesaikan pembangunan pabrik Tin Chemical atau timah kimia di Cilegon, Banten. Total investasi untuk pembangunan pabrik timah ini sebesar Rp 200 miliar.
Targetnya pembangunan pabrik timah ini akan selesai awal tahun depan dan langsung bisa beroperasi. Sekretaris perusahaan TINS Abrun Abubakar bilang, pembangunan pabrik sudah mulai sejak awal tahun 2009. Pabrik ini berkapasitas 10.000 ton per tahun. "Hingga 2014, TINS akan meningkatkan kapasitas produksi sampai 30.000 ton per tahun," katanya.
Pabrik ini nantinya akan memproduksi timah setengah jadi, seperti timah solder dan timah alloy. Proyek ini untuk mendukung strategi bisnis TINS yang akan mengurangi produksi timah balok dan merambah produksi timah di industri hilir. Alasannya, harga jual timah produk hilir lebih stabil ketimbang timah balok.
Selain itu, produk hilir ini lebih hemat penggunaan bahan baku. Sebab, kandungan timah di produk ini hanya sekitar 20%, sisanya bahan kimia lainnya. "Sehingga ada peluang meningkatkan laba di kala harga timah masih redup," katanya.
Yang jelas, TINS juga sedang gencar membangun kapal untuk menggarap penambangan timah di lepas pantai. Rencananya, TINS akan membangun satu kapal keruk jenis bucket wheel dredge senilai US$ 30 juta, dan lima kapal hisap produksi senilai US$ 15 juta.
Strategi ini untuk mengantisipasi menipisnya cadangan timah di daratan. "Apalagi penambangan lepas pantai memakan biaya operasional lebih murah," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News