kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.461.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.159   11,00   0,07%
  • IDX 7.692   -52,81   -0,68%
  • KOMPAS100 1.197   -12,38   -1,02%
  • LQ45 961   -9,89   -1,02%
  • ISSI 231   -1,52   -0,65%
  • IDX30 493   -4,01   -0,81%
  • IDXHIDIV20 593   -4,62   -0,77%
  • IDX80 136   -1,31   -0,95%
  • IDXV30 143   0,44   0,31%
  • IDXQ30 165   -0,96   -0,58%

Tingkatkan Literasi dan Inklusi Reksadana, BTPN Gandeng Syailendra Capital


Kamis, 15 Agustus 2024 / 14:44 WIB
Tingkatkan Literasi dan Inklusi Reksadana, BTPN Gandeng Syailendra Capital
Kerja sama BTPN dengan Syailendra Capital untuk meniingkatkan literasi dan inklusi reksadana.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank BTPN Tbk (BTPN) menggandeng Syailendra Capital untuk meningkatkan literasi dan inklusi terkait reksadana.

Chief Executive Officer Syailendra Capital, Fajar R. Hidayat menyampaikan bahwa meningkatnya jumlah pertumbuhan investor reksadana menunjukkan sebuah tren yang positif.

"Hal ini perlu disambut baik oleh para pelaku industri, salah satunya dengan berkolaborasi dan menciptakan layanan investasi yang mudah diakses, aman, dan terpercaya," tulisnya dalam keterangan resmi, Rabu (14/8).

Melalui kolaborasi ini, pengguna Jenius dapat mengakses lima produk investasi reksadana milik Syailendra Capital, yaitu Syailendra Dana Kas yang merupakan kategori reksadana pasar uang, Syailendra Pendapatan Tetap Premium (SPTP) dan Syailendra Fixed Income Fund (SFIF) yang merupakan kategori reksadana pendapatan tetap (RDPT). Lalu, Syailendra MSCI Value Index Fund (SMSCI) Kelas A yang merupakan kategori reksadana index yang mengacu ke indeks MSCI, serta Syailendra Equity Opportunity Fund (SEOF) Kelas A yang merupakan kategori reksadana saham.

Edukasi reksadana ini dipilih karena reksadana menjadi salah satu pilihan utama investor pasar modal dalam negeri. Data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per Juni 2024 yang menunjukkan bahwa ada 12,3 juta investor reksadana atau sekitar 94% dari total jumlah investor pasar modal Indonesia.

Kendati demikian, jika dilihat dari data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun 2022, level literasi dan inklusi sektor jasa keuangan khususnya pasar modal tergolong sangat rendah. Terlihat dari angka asset under management (AUM) atau gross domestic product (GDP) Indonesia yang tercatat sebagai salah satu yang terendah, yakni 3,7%, dibandingkan dengan rata-rata negara ASEAN yang mampu mencapai double digit.

Baca Juga: Dongkrak Nasabah Wealth, Jenius Jalin Kerjasama Dengan Syailendra Capital

Bahkan, berdasar data OJK per Agustus 2024, terjadi penurunan di inklusi keuangan menjadi 75% dibandingkan tahun 2022 sebesar 85,1%, kendati literasi meningkat menjadi 65,4% dibandingkan tahun 2022 sebesar 49,7%.

Wakil Direktur Utama BTPN, Darmadi Sutanto menyebutkan, pihaknya berkomitmen untuk memberikan solusi dan layanan keuangan yang lengkap ke berbagai segmen nasabah dengan dukungan teknologi digital. Karenanya, perusahaan senantiasa menyeleksi produk-produk investasinya.

"Syailendra Capital dapat memenuhi kebutuhan investasi nasabah kami, mengingat rekam jejaknya selama lebih dari 17 tahun, performa produk yang konsisten melampaui benchmark dan variasi produk yang relevan,” sebut Darmadi. 

Certified Financial Planner, Aline Wiratmadja menyampaikan bahwa kolaborasi antar pelaku industri seperti ini perlu disambut dengan baik mengingat para pihak ini telah mengambil langkah aktif dalam menyediakan akses yang mudah dalam berinvestasi.

"Edukasi yang masif pun perlu dilakukan agar masyarakat Indonesia memiliki literasi finansial yang lebih baik, terhindar dari praktik judi online ataupun penipuan berkedok investasi lainnya," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Sales Mastery [Mau Omzet Anda Naik? Ikuti Ini!] Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×