kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Tingkat Suku Bunga Belum Naik, Penerbitan Obligasi Korporasi Tumbuh Solid


Senin, 18 April 2022 / 13:57 WIB
Tingkat Suku Bunga Belum Naik, Penerbitan Obligasi Korporasi Tumbuh Solid
ILUSTRASI. Obligasi.


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penerbitan obligasi korporasi di semester II-2022 manajer investasi proyeksikan akan tumbuh solid. Hal ini sudah terlihat dari penerbitan obligasi korporasi sudah tumbuh sejak awal tahun ini. 

Berdasarkan data Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), jumlah penerbitan obligasi korporasi hingga 13 April 2022 mencapai Rp 43,55 triliun. Angka ini jauh lebih tinggi dibanding akhir Maret 2021 yang hanya mencapai Rp 20,59 triliun. 

Head of Investment Avrist Asset Management Ika Pratiwi Rahayu memperkirakan penerbitan obligasi korporasi akan tetap solid di semester II-2022. Ika melihat sejak pemulihan ekonomi, korporasi membutuhkan pendanaan yang cukup besar untuk mengembangkan bisnis dan meningkatkan struktur permodalan. 

Sementara, beberapa perusahaan juga perlu membiayai kembali obligasi korporasi yang jatuh tempo. Ika mencatat jumlah obligasi korporasi jatuh tempo di 2022 mencapai Rp 142 triliun dengan Rp 60,5 triliun jatuh tempo di di semester I-2022. 

Baca Juga: Pasar Keuangan Sepekan: IHSG Melaju, Pasar Surat Utang Loyo

Pertumbuhan penerbitan obligasi korporasi di tahun ini juga didukung oleh tingkat suku bunga yang masih rendah. Meski suku bunga Amerika Serikat (AS) sudah naik, suku bunga BI-7DRRR terus berada di level terendah sepanjang masa di 3,5%. 

Dari sisi permintaan, likuiditas yang cukup di pasar dan selera investor yang mencari instrumen investasi dengan imbal hasil yang lebih tinggi (dibandingkan dengan imbal hasil obligasi pemerintah) masih mendukung kuatnya permintaan obligasi korporasi. 

Selain itu, pajak kupon obligasi yang lebih rendah, setelah diturunkan menjadi 10%, dari 15%, membuat obligasi lebih menarik bagi investor. 

Preferensi investor masih tertuju pada obligasi korporasi dengan peringkat dari A hingga AAA dan rata-rata tenor 1-5 tahun. Tiga investor terbesar di obligasi korporasi pada Februari 2022 adalah asuransi & dana pensiun dengan total kepemilikan sebesar 37%. Sedangkan, total kepemilikan dari reksadana 27% dan perbankan 22%. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×