kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45928,25   -3,11   -0.33%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Timbang rekomendasi saham Indah Kiat (INKP) saat harga kertas sedang rendah


Kamis, 25 Juli 2019 / 18:33 WIB
Timbang rekomendasi saham Indah Kiat (INKP) saat harga kertas sedang rendah


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP, anggota indeks Kompas100) diprediksi akan tersendat pelemahan harga kertas dan pulp. Saat ini, harga kertas berada sekitar US$ 660 per ton. Harga ini lebih rendah dari harga kertas pada tahun lalu yang senilai US$ 825 per ton. Turunnya harga kertas ini disebabkan kelebihan stok.

Analis Samuel Sekuritas Yosua Zisokhi mengatakan harga kertas yang lesu ini membuat prospek INKP tidak terlalu bagus. Ini lantaran penjualan utama INKP masih dari pulp dan kertas yang mencapai 70%. Apesnya, INKP tidak mampu menentukan harga jual kertas lantaran bergerak fluktuatif.

“Nah harga kertas dan pulp cenderung fluktuatif dan INKP tidak bisa menentukan harga jualnya. Harga jual pulp dan kertas tergantung pada mekanisme pasar,” ujar Yosua.

Baca Juga: Ada evaluasi mayor, ini saham-saham penghuni IDX80 hingga Januari 2020

Selain penurunan harga kertas, ada beberapa faktor lain yang menekan prospek INKP. Antara lain permintaan terhadap kertas yang masih stagnan. "Maka cukup sulit bagi INKP untuk menaikkan pertumbuhan penjualan dan laba mereka," jelas Yosua.

Selain itu, kata Yosua, kapasitas pabrik yang mentok juga menghambat kinerja INKP. INKP juga belum mau menambah pabrik baru di tahun ini.

Sependapat, analis BCA Sekuritas Achmad Yaki mengatakan, persediaan pulp dan kertas menjadi hambatan kinerja INKP. Selain itu, faktor izin penggunaan hutan menjadi penghambat. "Izin penggunanaan hutan untuk produksi kayu nya masih jadi pertimbangan," kata Yaki.

Baca Juga: Ada 10 saham yang masuk indeks KOMPAS100, simak daftar kompletnya

Walaupun prospeknya terhambat, Yosua mengatakan, bahwa ada beberapa hal yang menopang INKP. Salah satunya, langkah INKP untuk masuk di segmen kertas industri seperti packaging dan tissue.

"Keduanya masuk ke value-added product yang seharusnya harganya lebih stabil dan margin keuntungan juga terjaga," jelas Yosua.

Selain itu, INKP juga masih dinilai cukup terpandang dibandingkan industri kertas lainnya. Analis Jasa Capital Utama Sekuritas Chris Apriliony menganggap INKP masih cukup kuat di sektor industri kertas. Hanya saja, ia menebak akan terjadi penurunan dari sisi penjualan terutama bagian ekspor.

Baca Juga: BEI mengocok ulang penghuni IDX30, ini daftar lengkapnya

Yosua juga menilai INKP masih kuat untuk wilayah domestik dan Asia. Alasannya, induk usaha mereka yaitu APP masih mendominasi di wilayah tersebut. Hanya saja, untuk di luar wilayah tersebut terutama benua Amerika, INKP masih cukup sulit bersaing.

"Disana sudah ada beberapa produsen pulp dan paper lain. Apalagi INKP akan terkena shipping cost yang tinggi sehingga dari segi harga bisa tidak kompetitif di benua Amerika," tambah Yosua.

Toh begitu, Yaki dan Chris masih memberi rekomendasi buy untuk saham INKP. Yaki memasang target harga Rp 8.050 per saham. Sementara, Chris menargetkan harga di level Rp 10.000 per saham.

Yaki menyarankan buy karena harga INKP masih murah dengan PER sekitar 5.73x. Sedangkan Chris berpendapat saham ini sudah cukup terkoreksi dan berada pada area support-nya dengan penurunan yang cukup dalam dari level tertingginya.

Baca Juga: APP Sinar Mas: Meski harga lesu permintaan global masih baik

Berbeda, Yosua merekomendasikan sell saham INKP. Ia memasang target harga Rp 7.175 per saham. Ia menilai pertumbuhan volume INKP masih terbatas dan eksposur Asia yang besar di tengah penurunan permintaan Tiongkok. Sedangkan segmen tissue yang dinilai bagus masih belum berdampak banyak bagi kinerja keuangan INKP.

Kamis (25/7), harga saham INKP melemah 2,19% ke level Rp 7.825 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×