Reporter: Ahmad Febrian, Yuliana Hema | Editor: Ahmad Febrian
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana kerja sama TikTok dengan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) semakin nyaring. Dikutip dari Bloomberg, Selasa (22/11), TikTok sedang dalam pembicaraan untuk berinvestasi pada unit GoTo Group di Indonesia. TikTok mencoba dan memulai kembali toko online di pasar e-commerce terbesarnya.
TikTok dikabarkan mengerjakan potensi investasi pada unit ritel online GoTo, Tokopedia, yang rencananya selesai beberapa pekan ke depan. Sumber Bloomberg menyebut. daripada melakukan investasi langsung, kesepakatan tersebut dapat berbentuk usaha patungan. Pembicaraan telah mencapai ide untuk bersama-sama membangun sebuah platform e-commerce baru.
TikTok Shop, unit e-commerce TikTok, terpaksa menghentikan operasi di Indonesia setelah terbitnya Permendag 31 tahun 2023 yang melarang media sosial dan e-commerce berada dalam satu perusahaan yang sama. TikTok Shop menjadi disruptor dari e-commerce di Indonesia dengan keunggulan live streaming yang memancing banyak netizen membeli barang secara impulsif.
Dikutip dari Kompas.com, Kamis (23/11), Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyatakan, sah-sah saja jika memang TikTok ingin menghadirkan layanan TikTok Shop lantaran Indonesia sangat terbuka dengan investasi di sektor e-commerce. “Apakah setelah ditutup TikTok Shop boleh dibuka lagi? Boleh. Karena kita 100% investasi di e-commerce boleh dilakukan,” ujarnya dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR, Kamis (23/11), dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga: TikTok Pertimbangkan Gandeng GoTo untuk Buka Kembali TikTok Shop
Menurut dia, sinyal comeback sebagai e-commerce ini menguat. Pertama, sebelumnya TikTok Shop memberikan keuntungan yang besar bagi platform tersebut. Sebelumnya TikTok mencatat trasalso antara Rp 8 triliun sampai Rp 9 triliun per bulan. "Cukup besar, enggak mungkin mereka pergi," ucap Teten.
Sinyal kedua, Chief Executive Officer (CEO) TikTok, Shou Zi Chew sudah mengajukan rencana pertemuan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Teten mengatakan, pertemuan tersebut kemungkinan membahas soal bisnis baru yang akan dijalankan TikTok di Indonesia.
Analis Maybank Sekuritas, Etta Rusdiana Putra termasuk yang pertama kali mengembuskan informasi peluang kolaborasi TikTok dan Tokopedia ke pasar modal melalui riset pada 17 Oktober.
Maybank Sekuritas meyakini TikTok Shop dapat kembali beroperasi adalah melalui kemitraan dengan pemain yang sudah ada. Menurut Maybank Sekuritas ada tiga syarat penting untuk menjadi mitra TikTok, Pertama, memiliki ekosistem yang terintegrasi (logistik, pembayaran digital).
Kedua, basis pengguna yang sangat besar di Indonesia. Ketiga, pemahaman mendalam tentang pasar lokal. "Dengan asumsi model kemitraan, kami yakin GOTO adalah kandidat utama (mitra TikTok)," tulisr riset tersebut.
Maximilianus Nico Demus, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas menilai, kehadiran TikTok Shop akan kembali meramaikan pasar. Nico menyarankan investor dan pelaku pasar dapat mencermati skenario apa yang akan dilakukan oleh TikTok Shop agar bisa kembali di pasar Indonesia.
Kalau misalkan berdiri sendiri, TikTok Shop harus melakukan sesuatu yang berbeda untuk bisa menarik engagement yang sebelumnya telah hilang. "Namun apabila TikTok Shop bergabung dengan yang sudah ada, harus tahu dulu skemanya seperti apa," jelas Nico.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News